GUNUNGKIDUL, iNewsKediri – Yudi Nuryanto akhirnya membawa Arismawati, pujaan hatinya naik ke pelaminan. Uniknya, Yudi tidak melangsungkan prosesi ijab kabul di rumah atau Kantor Urusan Agama (KUA).
Ia mengucap ikrar sumpah janji setia di dalam Goa Ngingrong, Yogyakarta. Di kedalaman tanah sekitar 80 meter itu, Yudi memberikan mahar mas kawin seperangkat alat salat serta setoples belalang goreng.
Prosesi pernikahan itu sontak menyedot perhatian masyarakat. Apalagi, untuk menuju lokasi pernikahan, mempelai, keluarga, penghulu serta tamu lainnya harus berjalan kaki turun tangga yang sudah dijaga pemandu wisata setempat.
Perjalanan untuk sampai di dasar lembah menelan waktu sekitar 20 menit. Sebelumnya mereka juga harus menyeberangi sungai kecil dengan kondisi jalan licin.
Tidak hanya pasangan Yudi dan Arismawati. Dalam waktu bersamaan, pernikahan di dalam goa tersebut juga dilakuan pasangan Rumadi dan Rika.
Penghulu memulai ijab kabul kepada pasangan Yudi Nuryanto warga Wukirsai, Cangkringan, Sleman dan Arismawati, warga Pekembinangun. Setelah itu ijab qabul berlanjut pada pasangan Rumadi dan Rika, warga Ringinharjo.
Prosesi ijab kabul berlangsung sambil duduk di bebatuan sekitar mulut gua. Kepala KUA Wonosari Harsono memimpin langsung, dengan saksi nikah Lurah Desa Mulo, Sugiyarto, Panewu Wonosari, Siswanto, dan Ryan Budi Nuryanto, Ketua Golek Garwo Fortais dan Nikah Bareng Nasional.
Selain menikah di tempat yang tak lazim, kedua mempelai pria juga memberikan mas kawin seperangkat alat salat dan setoples belalang goreng yang merupakan makanan khas Gunungkidul.
Ketua Golek Garwo Fortais dan Nikah Bareng Nasional, Ryan Budi Nuryanto mengatakan, pernikahan unik ini menjadi yang pertama di Indonesia.
“Prosesi ini sengaja digelar di sini untuk menyambut datangnya Ramadhan, sekaligus mempromosikan Gua Ngingrong sebagai salah satu destinasi wisata,” katanya.
Sementara Rumadi mengaku senang dan bahagia bisa melangsungkan pernikahan secara unik di gua. “Senang pastinya. Mohon doanya semoga bahagia dan langgeng selamanya,” katanya.
Editor : Solichan Arif