Daftar Wisata Seks yang Jarang Diketahui Orang, Salah Satunya Menyuguhkan Potret Seni Erotis

KEDIRI, iNewsKediri - Museum menjadi tempat wisata yang seru untuk dijelajahi. Selain museum sejarah atau seni, ada lho museum yang unik di dunia. Yaitu, museum seks. Seperti apa?
Museum-museum seks berikut ini populer di dunia. Koleksinya pun bermacam-macam dan unik. Apa saja daftarnya? Berikut museum seks terpopuler di dunia, seperti dirangkum Okezone dari berbagai sumber.
Museum seks terpopuler di urutan pertama ada Red Light Secrets di Amsterdam.
Museum seks di Amsterdam ini disebut sebagai museum satu-satunya yang didedikasikan untuk dunia prostitusi.
Menariknya, di sini Anda dapat mempelajari bagaimana rasanya berada di jendela red district, mendengar pengakuan pekerja seks dan masuk ke dalam kamar kerja mereka.
Mereka juga memiliki simulator di mana seperti ada pria yang melewati jendela dan membuat Anda merasakan sensasi yang mereka rasakan saat berada di jendela itu.
Kemudian ada Sex Machines Museum. Museum seks ini terletak di Praha.
Museum ini bertujuan untuk mendidik tentang erotika melalui mainan dan beberapa di antaranya bahkan berasal dari tahun 1800-an.
Di museum ini Anda juga dapat mempelajari evolusi mainan untuk BDSM hingga berbagai mesin seks.
Korea Selatan ternyata juga mempunyai museum seks yang populer.
Adalah Jeju Loveland yang terletak di Pulau Jeju yang terkenal. Di arena outdoor Jeju Loveland, terdapat karya-karya seni yang berbalut erotisme.
Patung telanjang, pahatan erotis, hingga bisa diajarkan edukasi seks di Jeju Loveland. Anda penasaran?
Selanjutnya ada Antique Vibrator Museum.
Museum satu ini terletak di San Francisco. Sesuai namanya, di tempat ini, Anda akan menemukan vibrator-vibrator antik.
Sebab pendirinya, Joani Blank, mulai mengumpulkan vibrator antik lebih dari puluhan tahun. Bahkan ada koleksi yang berusia lebih dari 200 tahun lho! Seperti apa bentuknya?
Terakhir ada Erotic Heritage Museum di Las Vegas.
Ini dapat dikatakan sebagai salah satu museum seks terbaik di dunia. Museum ini menampung ribuan artefak, pameran, dan ekspresi artistik cinta dari seluruh dunia.
Sebab, sang pemilik ingin menciptakan 'ruang pameran yang positif terhadap seks'.
Selain itu, juga ada acara, lokakarya, dan kuliah yang berkaitan dengan kesehatan seksual, emosional, mental, dan fisik.(Siska Permata Sari)
Editor : Rohman