KEDIRI, iNewsKediri - Seks bebas saat ini punya banyak istilah, mulai dari One Night Stand (ONS), Friend with Benefit, Sleepover date, hingga Sex Buddy.
Pelaku seks bebas lebih senang dengan hal yang kasual dibandingkan terikat, membuat mereka tapi rentan mengalami masalah kesehatan mental.
Hal ini berkaitan dengan kebiasaan gonta-ganti pasangan, yang membuat seks bebas bukan hanya memicu masalah penyakit seksual, tapi juga harga diri rendah hingga sulit untuk menentukan sikap diri.
Seks bebas dipilih sebagian orang karena tidak mau ada ikatan romantis dengan satu orang saja.
Selain itu, seks bebas dipilih karena memungkinkan seseorang memiliki pengalaman fisik yang dapat di-explore lebih jauh.
Tapi, seks bebas tidak terlalu membawa keuntungan bagi pria maupun perempuan dalam hal kesehatan mental.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung memiliki waktu yang lebih sulit daripada pria dalam mencegah ketertarikan emosional, artinya wanita mudah sekali kepincut hatinya dan melibatkan emosi dalam satu hubungan, meski hanya hubungan ONS.
Akibatnya wanita bisa beper usai ONS, dan ini malah tak bagus bagi kesehatan mentalnya!
Ini yang kerap menjadi pemicu masalah kesehatan mental ada perempuan yang menjalani praktik seks bebas.
Wanita rentan merasa dimanfaatkan secara seksual oleh pasangan ONS atau FWB.
Ini bisa memicu depresi, ada rasa penyesalan yang besar, hingga malu akan tubuhnya sendiri.
"Ada orang yang menganggap seks hanya hiburan untuk bersenang-senang, tapi bagi sebagian lain tidak sebatas itu. Seks harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan perasaan. Ketidaksamaan cara pandang ini yang memicu seseorang alami masalah mental jika memilih seks bebas," terang laporan Very Well.
Seks bebas juga memicu perasaan kecewa yang amat besar.
Ini berisiko sebabkan masalah ketidakpercayaan pada seseorang, yang pada akhirnya bisa membuat seseorang mengalami perasaan rendah diri atau bahkan tidak merasa dirinya berharga.
"Pada akhirnya, ini akan berbeda pada setiap orang, dan setiap keputusan memiliki konsekuensinya sendiri," tambah laporan tersebut.
"Sebab, jika seks bebas malah membuat Anda lebih bersemangat menjalani hidup dan berdaya, daripada malu atau merasa bersalah, mungkin seks bebas adalah pilihan yang bukan jadi masalah besar. Meski Anda tetap harus mempertimbangkan risiko lain yang pada umumnya lebih banyak yang tidak baiknya, termasuk penyakit seks menular," ungkap Very Well. (MNC)
Editor : Rohman