KEDIRI, iNewsKediri - Seks bebas kini makin beragam bentuknya. Mulai dari FWB, Sleep Over Date, hingga istilah yang baru-baru ini menjadi tren, yakni Thanks Base.
Perlu diingat, di luar masing-masing jenis dan makna perilaku seks bebas tersebut, nyatanya semuanya sama-sama memiliki bahaya pada kesehatan yang bahkan bisa mengancam jiwa.
Semakin banyak pasangan seksual yang dimiliki seseorang, maka semakin besar juga risiko PMS yang mengintainya. Misalnya HIV dan kondisi yang mengancam jiwa lainnya, seperti kanker prostat, kanker serviks, dan kanker mulut.
Banyak ahli mengatakan bahwa pergaulan bebas atau seks bebas adalah salah satu contoh perilaku yang berisiko tinggi.
Hubungan seksual tanpa status mungkin menjadi alasan yang diagungkan dalam tren FWB, Sleepover Date, ataupun Thanks Base, karena menghindari komitmen dan urusan emosional yang melelahkan.
Berikut deretan penyakit seksual yang mengancam para pelaku seks bebas.
1.Sifilis
Penyakit yang dikenal dengan raja singa ini merupakan penyakit yang disebabkan bakteri Treponema pallidum dan memiliki masa penularan yang berkisar antara 10-90 hari.
Tanda-tanda orang yang terkena sifilis atau raja singa yakni timbulnya gejala luka kecil dengan karakteristik bundar, hampir selalu muncul di dalam atau sekitar alat kelamin, anus, atau di mulut.
Sejumlah orang tidak mengalami gejala lanjutan sifilis, tetapi jika tidak diobati, penderitanya bisa mengalami kebutaan, tuli, borok pada kulit, penyakit jantung, kerusakan hati, lumpuh, hingga kematian.
2. Kanker
Praktik seks bebas ternyata juga bisa menyebabkan berbagai jenis penyakit kanker. Hal ini karena seks bebas dapat meningkatkan risiko penularan human papilloma virus (HPV).
Meskipun beberapa jenis HPV tidak menyebabkan penyakit, jenis lain dapat menyebabkan perubahan sel yang tidak normal. Kondisi tersebut dapat berlanjut dan menyebabkan kanker, termasuk kanker mulut, kanker serviks, kanker vulva, kanker penis, dan kanker dubur.
3. HIV
Resiko paling berbahaya dari seks bebas yang perlu diingat adalah HIV. Pasalnya, HIV dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko tertular virus atau bakteri lain, serta mengembangkan kanker tertentu.
Dengan perkembangan pengobatan saat ini, banyak pengidap HIV tetap dapat hidup sehat dan panjang umur. Namun jika tidak diobati, virus dapat menyebabkan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), di mana tubuh menjadi rentan terhadap infeksi dan penyakit serius. Boleh dibilang, AIDS merupakan komplikasi lanjutan dari HIV.
Editor : Rohman
Artikel Terkait