get app
inews
Aa Text
Read Next : Sampah Organik Bahan Kompos di TPA Klotok Kota Kediri Terbakar

Wabah PMK Berpotensi Menjadi Pandemi

Senin, 20 Januari 2025 | 14:43 WIB
header img
Petugas menyuntikkan vaksin ke sapi. Foto : iNewsKediri.id/Jatmiko

KEDIRI, iNewsKediri.id - Wabah penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak masih terus meluas di sejumlah daerah, di Kota Kediri Jawa Timur. Sejak Desember 2024, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mencatat sedikitnya terdapat 55 kasus PMK yang menyerang sapi dan tersebar di seluruh kecamatan, bahkan 1 diantaranya hingga menyebabkan kematian.

Mencegah terus meluasnya kasus PMK ini, DKPP Kota Kediri setiap hari mendatangi para peternak, khususnya peternak sapi untuk memberikan vaksinasi.

Pejabat Otoritas Veteriner DKPP Kota Kediri, Pujiono mengatakan, pemberian vaksin itu, dilakukan setelah peningkatan kasus PMK di Kota Kediri cukup tinggi. Sejak awal Desember lalu hingga saat ini, sudah ada 55 ekor sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku itu.

“Populasi sapi di Kota kediri mencapai lebih dari 3.000 ekor, sehingga untuk mencegak meluasnya PMK ini kita lakukan vaksinasi ke lokasi yang menjadi prioritas terlebih dahulu, karena saat ini Pemkot Kediri mendapatkan jatah vaksin dari pusat sebanyak 300 dosis,” jelas drh. Pujiono, Senin (20/1/2025).

Dokter Puji menambahkan, selama 36 tahun sebelum tahun 2022 Indonesia bebas dari PMK, selanjutnya pada bulan Mei 2022 terjadi wabah pertama di Jawa Timur yang ternyata sudah mewabah ke seluruh Indonesia, namun pada tahun 2023 bulan Agustus tidak ada laporan kasus PMK hingga pada 20 Desember 2024 lalu kembali ada laporan.

“Kalau dilihat potenseinya seperti ini, tidak menutup kemungkinan akan menjadi pandemia tau wabah terus menerus, karena kita belum bebas,” beber dr Puji.

Dokter Puji mengungkapkan, untuk bebas dari wabah ini ada dua, yakni bebas secara natural dimana beas wabah tanpa vaksinasi dan bebas dengan vaksinasi.

“Nah yang kita tempuh sekarang ini adalah Upaya bebas dengan vaksinasi,” tandasnya.

Masih kata Pujiono, sebagai langkah pencegahan terjadinya wabah ini para peternak bisa melakukan vaksinasi mandiri dengan pembelian melalui marketplace maupun toko-toko perlengkapan hewan, namun jika peternak menginginkan vaksinasi secara gratis melalui pemerintah bisa melaporkan ke dinas terkait, sehingga terdata dalam jadwal vaksinasi, karena setiap kali membuka ampul vaksin, harus digunakan untuk 25 dosis.

“Untuk vaksin mandiri sudah bisa dengan membeli di marketplace atau toko-toko, tapi kalu ingin gratis bisa melapokan dinas terkati sehingga terdata dan endapat jadwal vaksinasi, karena 1 pajet vaksi harus digunakan untuk 25 dosis dan harus habis,” pungkas Puji.

Selain vaksinasi, petugas juga mengimbau agar peternak senantiasa menjaga kebersihan lingkungan kandang hewan, untuk membantu pencegahan penyebaran penyakit PMK.

Editor : Agung Kridaning Jatmiko

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut