Mengular, Antrean Ratusan Warga Mengambil BLTS Kesra
KEDIRI, iNewsKediri.id - Ratusan warga Kota Kediri, Jawa Timur, rela mengantre berjam-jam dalam pengambilan bantuan langsung tunai sementara kesejahteraan masyarakat, (BLTS Kesra) senilai Rp 900 ribu, Senin (24/11/2025). Kendati petugas telah membagi jadwal kedatangan, namun sejumlah masyarakat, datang di waktu yang bersamaan.
Sejak pagi, ratusan warga Kelurahan Kaliombo, Kampung Dalem, Manisrenggo, Ngadirejo, Ngronggo, Rejomulyo Kecamatan Kota Kediri, Jawa Timur sudah antre di Kantor Pos. Mereka rela mengantre selama berjam – jam untuk mengambil uang bantuan langsung tunai sementara kesejahteraan masyarakat, (BLTS Kesra) dari Kementerian Sosial.
Kendati petugas telah membagi jadwal jam penerimaannya, namun antrean masyarakat ini tidak dapat di elakkan, pasalnya, mereka ingin segera mendapatkan bantuan tersebut, yang nantinya dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Seperti halnya, Siti Nur Fatimah, warga Kelurahan Ngronggo yang rela mengantre selama lebih dari dua jam, nantinya uang BLTS Kesra senilai Rp900 ribu tersebut akan digunakan untuk membeli sembako serta kebutuhan sehari-hari.
“Sebelumnya tidak pernah mendapat bantuan, algamdulillah setelah 3 tahun pengajuan akhirnya bisa dapat, annti akan digunakan untuk belanja sembako,” ujarnya.
Sementara itu, Khoirul Aulia Lubis, Eksekutif Manager Kantor Pos Cabang Kediri mengatakan, keluarga penerima manfaat di Kota Kediri sebanyak 7.666, dan untuk Kabupaten Kediri sebanyak 68.971, dan ini kemungkinan masih akan terus berubah karena berdasarkan informasi dari kantor pos pusat masih terdapat tambahan.
“Untuk Kota Kediri jumlah KPM sebanyak 7.666, Kabupaten Kediri 68.971, kamungkinan maish akan terus bertambah, karena berdasarkan informasi dari kantor pos pusat masih terdapat tambahan,” jelasnya.
Khoirul Aulia Lubis menambahkan, pelaksanaan penyaluran dilaksanakan sampai tanggal 29. Sementara untuk mengantisipasi tumpukan antrean, Kantor Pos Kediri telah menambah jumlah loket, jaringan yang memadai, serta petugas pengatur antren, dan yang terpenting pihaknya telah memberikan sosialisi ke kantor kelurahan dan kantor desa berkaitan persyaratan-persyaratan yang harus dibawa oleh KPM.
“Untuk mengantisipasi tumpukan antrean kami telah menambah jumlah loket, jaringan internet yang memadai, serta petugas pengatur antren, dan yang terpenting 3 minggu sebelumnya kami telah berkoordinasi dengan pihak desa dan kelurahan perihal deokumen dan persyaratan apa yang saja yanbg harus dibawa oleh penerima manfaat,” pungkasnya.
Editor : Agung K Jatmiko