get app
inews
Aa Text
Read Next : Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Kabupaten Kediri Gelar Apel

Jika Terjadi Bencana, Pemprov Jatim Optimistis Siap Hadapi

Selasa, 05 November 2024 | 15:20 WIB
header img
Ratusan peserta dari berbagai elemen mengikuti apel kesiapsiagaan bencana. Foto : iNewsKediri.id/ Jatmiko

KEDIRI, iNewsKediri.id - Menghadapi datangnya musim penghujan, pencegahan terhadap bencana menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur, khususnya penanggulangan serta kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko bencana banjir. Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono saat apel kesiapsiagaan menghadapi dampak bencana banjir di Bendung Gerak Waru Turi, Kabupaten Kediri, Selasa (5/11/2024).

Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk melakukan penanggulangan bencana, selain itu harus dilakukan melalui sistem yang terintegrasi serta berkaitan dengan instansi lain. Kolaborasi dan sinergi bisa dilakukan baik dengan pemerintah provinsi, pemerintah pusat, pemerintah daerah, Forkompinda, unit-unit perusahaan, dunia usaha dan juga masyarakat sebagai relawan.

"Yang saya sampaikan dan tekankan tadi bahwa saat kita menhadapi bencana, kita bukan single fighter. Kita harus berkolaborasi, bersinergi, bekerjasama dengan pihak lain. Dengan bersatu, bersama kita bisa akan mengatasi persoalan bencana. Kita berharap bencana tidak terjadi. Namun kita yakin bahwa jikalau bencana datang, kita semua dalam posisi siap. Siap dalam segi personel maupun sarana prasarana untuk meminimalisir dampak bencana dan melakukan penanganan," jelas Adhy.

Di kesempatan ini, ia memotivasi seluruh stakeholder untuk melakukan mitigasi dan juga melakukan persiapan menghadapi bencana hidrometeorologi. Dengan upaya kesiapan sarana dan prasarana, dilengkapi dengan kekuatan personel yang ada, pihaknya optimistis Jawa Timur dalam posisi siap dan berupaya untuk meminimalkan dampak bencana.

"Kita berharap bencana tidak terjadi. Namun kami yakin bahwa jikalau bencana datang, kita semua dalam posisi siap. Siap dalam segi personel maupun sarana prasarana untuk meminimalisir dampak bencana dan melakukan penanganan," tegasnya.


Pj Gubernur Jatim meninjau alat berat penunjang penanganan bencana. Foto : iNewsKediri.id/Jatmiko

 

Secara khusus Adhy meminta semua pihak berkomitmen tinggi dan bahu membahu dalam menghadapi dampak terjadinya bencana khususnya banjir. Pasalnya saat ini Jawa Timur telah memasuki musim penghujan dimana bencana hidrometeorologi menjadi ancaman yang perlu diwaspadai, pasalnya di wilayah Provinsi Jawa Timur selama beberapa waktu terakhir ancaman bencana hidrometeorologi sudah terlihat seiring dengan datangnya musim hujan. Risiko bencana yang mengancam Jawa Timur mulai dari banjir hingga angin puting beliung.

Potensi bencana hidrometeorologi di Jawa Timur diperkirakan akan menjadi lebih besar di akhir bulan November dan Desember dan juga menghadapi Januari-Februari 2025. Hal tersebut bisa dilihat dari historis yang ada setiap tahun.  Apel kesiapsiagaan tersebut merupakan salah satu langkah dari kesiapsiagaan yang harus dilakukan. Ditambah dengan peningkatan kapasitas, simulasi, gladi lapang dan pengecekan alat.

Adhy Karyono menuturkan langkah-langkah antisipatif, preventif, dan rekonstruksi pasca bencana yang di lakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama seluruh pihak terkait harus terus diupayakan dan ditingkatkan. Pasalnya langkah tersebut berhasil menurunkan Indeks Risiko Bencana (IRB) Jatim secara signifikan sebanyak 36,23 poin dalam lima tahun terakhir.

"Mari terus bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya penanggulangan bencana sesuai bidang masing-masing," ajaknya.

Berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2023, IRB Jatim berada pada level sedang di angka 101,65. Sebelumnya IRB Jatim secara berurutan sejak 2019 hingga 2022 mengalami penurunan dari angka 137,88 ke 126,42, lalu 117,26 dan 108,69.

"Kita sedang upayakan terus setiap tahun supaya menjadi rendah," tuturnya.

Sementara itu, Pemprov Jatim pada tahun 2023- 2024 terus berupaya meningkatkan peralatan penanganan tanggap darurat bencana. Diantaranya berupa pengadaan 9 excavator, 1 mobile pump, 2 self loader, dan peralatan penunjang lainnya. Dirinya optimistis dengan bertambahnya peralatan tersebut petugas di lapangan akan semakin sigap dan tangkas dalam upaya penanggulangan bencana banjir di Jawa Timur.

"Mungkin kita tidak bisa menghindari bencana dan bencana pasti ada, ada musimnya, tinggal bagaimana kesiapsiagaan kita menghadapinya," tandasnya.

Editor : Agung Kridaning Jatmiko

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut