get app
inews
Aa Text
Read Next : Bawa Semangat Retret untuk Bangun Kota Kediri, Mbak Vinanda Tekankan Soliditas dan Integritas

Masjid Tertua, Didirikan Oleh Kyai Penghasil Ponpes Besar di Jawa Timur

Selasa, 11 Maret 2025 | 23:12 WIB
header img
Warga melaksanakan sholat jamaah di Masjid Al-Alawy. Foto : iNewsKediri.id/Jatmiko

KEDIRI, iNewsKediri.id - Kota Kediri, identik sebagai salah satu kota tua yang ada di Indonesia, namun siapa sangka jika di Kota Kediri juga berdiri sebuah masjid tua, yang telah berdiri jauh sebelum adanya Pondok Pesantren Lirboyo. Masjid yang diperkirakan sudah berusia lebih dari 4 abad dan diberi nama Al - Alawy tersebut didirikan oleh Kyai Ambiyak.

Kota Kediri, Jawa Timur, tidak hanya dikenal sebagai salah satu kota tua yang ada di Indonesia, namun Kota Kediri juga dikenal atas adanya Pondok Pesantren Lirboyo yang didirikan sejak tahun 1910 oleh Kyai Abdul Karim, atau lebih dikenal dengan Mbah Kyai Manab. Namun berdirinya Pondok Lirboyo ini tidak lepas dari putri Kiai Sholeh, Banjarmlati bernama Siti Khodijah atau Nyai Dhomroh, yang dinikahinya tahun 1908.

Berbicara tentang Kyai Sholeh, yang merupakan mertua dari Kyai Abdul Karim. Kyai sholeh merupakan salah satu keturunan dari Kyai Ambiyak, kyai yang berasal dari Tulungagung tersebut, konon adalah yang membangun masjid tertua di Kota Kediri, yang berusia lebih dari 4 abad dan letaknya berada di Kelurahan Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto.

Bangunan masjid merupakan bangunan kuno dengan nuansa Jawa yaitu berbentuk limasan seperti pendopo, dengan empat tiang utama serta delapan tiang penyangga. Tepat di tengah tiang utama terdapat sebuah ukiran berbentuk semacam rumah lebah yang merupakan peninggalan sejak pertama kali masjid didirikan. Sementara, masih dengan keunikannya, di sisi serambi masjid ini juga terdapat sebuah bedug dan kentongan berukuran cukup besar yang terbuat dari kayu berbahan keras dan berusia tua.dan hingga sekarang masih digunakan oleh jamaah masjid tiap kali adzan akan dikumandangkan.

Samsul Hadi, selaku pengurus masjid mencoba menjelaskan sejarah menarik dari keberadaan Masjid Al-Alawy yang didapatnya dari cerita para tokoh agama dan masyarakat setempat. Ia mengatakan, dulunya, kyai ambiyak menyusuri sungai brantas, dan mendapati sebuah kawasan yang saat itu masih berupa hutan, berbau wangi, hingga kemudian oleh Kyai Ambiyak tempat tersebut dijadikan tempat tinggal dan didirikan masjid dan pondok pesantren, serta dari bau tersebut, daerah tersebut diberi nama Banjarmlati, atau wilayah yang berbau melati.

“Dulu bangunan masjid terbuat dari kayu dan terletak di pinggir sungai brantas yang kini telah menjadi kebun. Namun seiring waktu, masjid pun berubah menjadi beton dengan arsitek yang bangun oleh santri-santri pondok yang juga didirikan oleh Kyai Ambiyak,” kata Samsul.

Samsul Hadi menambahkan, salah satu keturunan Kyai Ambiyak yang bernama Kyai Sholeh merupakan kyai mashur dimana para menantunya merupakan pendiri sejumlah pondok pesantren besar di Kediri, seperti Ponpes Lirboyo, Ponpes Kedunglo, Ponpes Jampes, dan Ponpes Batokan.

Dalam bulan ramadhan tahun ini dengan diikuti jamaah dari berbagai daerah diseluruh indonesia. Masjid Al-Alawy kembali mengadakan berbagai kegiatan, seperti sholat tarawih, pengajian kitab dan kegiatan lainnya.

Editor : Agung K Jatmiko

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut