KEDIRI,iNewsKediri.id - Memasuki musim penghujan, untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi, BPBD Kabupaten Kediri menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam. Dalam apel bertempat di lapangan Desa Doko tersebut, selain melibatkan TNI-Polri, BPBD, relawan pengurangan resiko bencana pun turut dilibatkan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stevanus Djoko Sukrisno mengatakan potensi peningkatan curah hujan pada puncak musim hujan pada bulan Janurai dan Februari nanti, kemungkinan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, sehingga perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
“Kegiatan ini untuk mempersiapkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, serta kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam, karena menurut rilis BMKG puncak musim penghujan terjadi pada bulan Januari-Februari,” jelas Djoko, Selasa (12/12/2023).
Djoko menambahkan, ada beberapa titik yang di anggap rawan terjadi bencana alam, seperti banjir, longsor, angin kencang atau puting beliung yang umumnya di kawasan lereng pegunungan.
"Wilayah yang menjadi perhatian terjadinya bencana banjir adalah wilayah KEcamatan Banyakan, Tarokan, Grogol, dan Mojo, untuk putting beliung di wilayah Kras, Kandat dan Kunjang,” imbuh Djoko
Untuk mengantisipasi terjadinya sejumlah bencana, BPBD Kabupaten Kediri telah melakukan mitigasi, dan hasilnya telah di laporkan ke instansi terkait.
“Untuk antisipasi, kami telah melakukan mitigasi, dan hasilnya kami laporkan ke instansi terkait,” tandasnya.
Sebagai informasi, dalam apel kesiapsiagaan bencana tersebut diikuti lebih dari 250 petugas gabungan, TNI, Polri, BPBD, relawan pengurangan resiko bencana, serta SKPD terkait.
Editor : Rohman