get app
inews
Aa Text
Read Next : Relawan Suket Teki Nusantara, Relawan Jokowi yang Bergerak demi Kepentingan Sosial

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Segera Dimulai, Presiden Jokowi: Tak Akan Rusak

Kamis, 24 Februari 2022 | 08:00 WIB
header img
Presiden Jokowi memastikan bahwa pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan tidak akan merusak kawasan hutan.(Sumber/BPMI Setpres)

KEDIRI, iNewsKediri - Rencana pemerintah untuk membangun Ibu Kota Negara di daerah Kalimantan akan segera terealisasi.

Bahkan, untuk mewujudkan rencana tersebut, pemerintah juga sudah menyiapkan aturannya.

Masyarakat Indonesia wajib mengetahui, jika kondisi tanah untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di 

Kalimantan Timur, merupakan kawasan perbukitan.

Oleh karena itu, desain pembangunan IKN juga menyesuaikan dari bukit dan permukaan tanah yang ada.

Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia menuturkan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur merupakan upaya pemerataan infrastruktur, ekonomi, dan keadilan sosial, dengan tetap memperhatikan penghijauan di wilayah tersebut.

"Jangan sampai ada sebuah anggapan kita ke sana untuk merusak hutan," kata Presiden secara virtual di Jakarta mengutip okezone, Selasa 22 Februari 2022. 

Selain itu, area tepian air juga akan dibuat secara alamiah, dengan tetap menjaga ekosistem hutan yang ada saat ini.

Pemerintah, tambahnya, juga akan merehabilitasi beberapa ekosistem hutan yang rusak.

"Yang kita pakai ini 256.000 hektar. Nantinya, kurang lebih 50.000 hektar itu yang dipakai, sisanya 200.000 adalah memang dibiarkan sebagai hutan hijau. Yang jelek akan kita perbaiki, yang tidak baik akan kita perbaiki, dan yang kita bangun di sana adalah nursery, tempat persemaian, pembibitan pohon, yang produksinya setahun kurang lebih 20 juta bibit atau benih," katanya.

Gagasan pembangunan dan pemindahan IKN tersebut adalah menerapkan 70 persen area harus menjadi area hijau, tegasnya. 

Selanjutnya, 80 persen kendaraan yang ada atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lain harus didukung oleh transportasi publik, bukan mobil pribadi.

"Sehingga di ibu kota baru, dari satu titik ke titik lain, itu diperkirakan oleh city planner-nya memakan waktu 10 menit. Jadi ini ten minutes city. Dari sini ke sini, dari sini ke sini, semuanya 10 menit," jelasnya.

Presiden juga mengatakan para pejalan kaki, pengguna sepeda, dan pengguna transportasi umum akan mendapat prioritas utama di ibu kota baru, yang mengusung konsep smart forest city.

"Banyak hijaunya dan banyak hutannya. Semuanya dikelola dengan teknologi modern, baik transportasi, sistem pengairan, sistem kelistrikan, infrastruktur, komunikasi, pelayanan publik," tukasnya.

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut