Dokter Malvin mengungkapkan, dari pengalamannya menghadapi pasien dengan gangguan endometriosis dan kesuburan ternyata jauh lebih dilematis. Sebab, selain kurangnya edukasi terkait kedua gangguan ini, ia kerap menemui pasien yang selalu minta dioperasi.
“Nah, yang menarik, dari semua gangguan haid yang berkaitan dengan gangguan kesuburan yang saya takuti adalah ketika pasien pertama datang ke kita dengan keluhan nyeri haid plus gangguan kesuburan. Karena kadang-kadang ada pasien yang minta dok, saya mau operasi saja biar punya anak. Padahal belum tentu loh,” paparnya.
Menurutnya, endometriosis yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat bisa memicu komplikasi, yaitu infertilitas atau gangguan kesuburan.
Pasalnya, endometriosis bisa menutupi tuba falopi, sehingga menghalangi sel telur bertemu dengan pasangannya, sperma. Bahkan, endometriosis juga bisa merusak sel telur dan sperma, meski kasusnya jarang terjadi.
“Jadi, tidak semua mesti operasi. Apalagi orang yang pengen punya anak. Bahkan terkadang kita usahakan dulu mana yang terbaik. Bahkan kita tidak lakukan operasi dulu, kita tanya dulu kesanggupannya sampai kapan,” tegas Dr. Malvin
Editor : Rohman