BLITAR, iNewsKediri - Paska berlangsungnya pandemi virus Covid-19 yang menyebar dari Negara Cina, belum diketahui pasti kapan akan berakhir.
Aktifitas pun serba terbatas, naiknya peran digitalisasi, serta merubah banyak sendi kehidupan manusia.
Berbagai kegiatan dan pertemuan manusia yang serba di batasi membuat berbagai sektor perlu dirumuskan ulang berbagai kebijakan dan langkah strategisnya untuk menentukan masa depan.
Aktifitas pandemi sudah menginjak angka 3 tahun, berbagai negara dunia berangsur angsur mulai melakukan normalisasi kehidupan.
Dampak ini juga dialami oleh agen terdepan pemuda yang bernaung dalam Karang Taruna, khususnya di Kabupaten Blitar.
Bahkan Kabupaten Blitar telah menunda selama 2 kali acara rutin tahunan Jambore pemuda Karang Taruna.
Jambore sendiri sebagai sebuah upaya membangun ikatan, emosional serta kreatifitas secara kolektif dalam kelompok Karang Taruna, sehingga aktifitas ditundanya jambore merupakan sebuah kerugian bagi pemuda dan kususnya Karang Taruna.
Forum Karang Taruna (FKT) Kecamatan Talun mendukung optimalisasinya Karang Taruna sebagai wadah membangun desa paska pandemi yang mulai menurun intensitasnya.
FKT Kecamatan Talun mengapresiasi undangan dari Pemerintah Kabupaten Blitar, terutama bidang pemerintahan dan Kesra yang melakukan koordinasi aktifitas Karang Taruna se-Kabupaten Blitar pada 1 maret 2022 yang di laksanakan di Gedung Dinas Parbudpora Kabupaten Blitar.
Undangan yang dihadiri ketua dan pengurus FKT sekabupaten Blitar ini merupakan pertemuan awal setelah 2 tahun pandemi berlangsung.
Dalam pertemuan ini membahas bagaimana langkah Karang Taruna dalam menyongsong masa depan pemuda melalui optimalisasi program kerja Karang Taruna.
Ketua FKT Kecamatan Talun
Nuris Eka, Ketua FKT Kecamatan Talun mendukung dan mengapresiasi acara tersebut.
"Dengan adanya pertemuan kemarin, sebagai tanda Pemda melihat bahwa Karang Taruna menjadi sebuah aset besar daerah dalam bidang kepemudaan, sehingga saya mendukung optimalisasi Karang Taruna sebagai wadah potensial membangun daerah," ujarnya.
Nuris Eka yang juga sebagai Ketua Himpunan Insan Muda Cendekia, menyampaikan bahwasannya wacana uji coba masuk dari Bali tanpa karangtina yang di wacanakan pemerintah serta wacana pencabutan status pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjadi indikator geliat aktifitas segera pulih dan normal.
"Sudah saatnya kita merumuskan gerakan-gerakan kontribusi Karang Taruna untuk lebih nyata dalam membangun daerah dengan terus memperhatikan situasi covid nasional, sehingga paska berkahirnya pandemi ini Karang Taruna bisa segera melesat untuk berkontribusi di masyarakat," imbuhnya.
Dalam kegiatan yang sama juga di singgung soal struktur kepengurusan FKT serta Furum Karang Taruna Kabupaten/Kota, bagi mereka yang memang sudah habis masa kepengurusannya di harapkan segera melakukan reorganisasi demi berjalanya roda organisasi dan optimalisasi program kerjanya.
Editor : Rohman
Artikel Terkait