KEDIRI, iNewsKediri.id - Lukisan bergambar polisi dari bahan cethe atau yang lebih dikenal dengan ampas kopi dipamerkan di rumah bernuansa jawa kuno Desa Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Pameran lukisan ini menjadi bagian dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-78.
Karya lukisan yang dipajang di rumah joglo milik Kapolsek Plemahan itu merupakan hasil karyanya dan seniman Kabupaten Kediri serta dan siswa-siswi SMAN Plemahan. Pengunjung pun tampak melihat satu persatu melihat lukisan tersebut. Tak hanya itu, AKP Bowo Wicaksono juga menjelaskan hingga tanya jawab tentang lukisan bergambar polisi kepada pelajar SMAN Plemahan.
Salah satu contoh hasil lukisan yang dipamerkan adalah seorang polisi lalu lintas yang mengingatkan kepada pengendara motor agar memakai helm untuk keselamatan dalam berkendara.
"Sebelum pameran ini, seminggu yang lalu kami dari Polsek Plemahan bersama para seniman dan siswa siswi SMAN Plemahan bersama sama melukis di tempat ini. Kami sengaja mengajak para pelajar untuk banyak berkarya bukan banyak gaya, dan banyak action bukan banyak caption. Selain itu juga untuk mencegah kenakalan remaja yang banyak ditimbulkan oleh remaja yang notabene masih pelajar,” jelas Bowo
AKP Bowo Wicaksono menunjukkan karyanya. Foto : iNewsKediri.id/Jatmiko
Masih kata Bowo, pihaknya berharap semoga generasi muda terus bisa berkarya, walaupun hanya menggunakan ampas kopi, dengan sentuhan kreatifitas dapat menghasilkan suatu yang mempunyai nilai, sdan rencananya lukisan karya para pelajar ini akan dipamerkan, sehingga mampu mengedukasi pelajar lainnya untuk lebih banyak berkarya.
“Melukis menggunakan ampas kopi yang selama ini dinilai sebagai limbah, dan dari pada dibuang lebih baik dimanfaatkan untuk membuat karya kreatifitas yang baik dan memiliki nilai jual,” katanya.
Bowo juga mencontohkan salah satu lukisan hasil karya yakni ada topeng yang mana disitu ada seorang polisi dalam keadaan sedih, tetapi ekspresi topengnya itu tertawa.
"Artinya kadang kala keadaan asli seorang polisi seperti itu, tapi ketika ketemu masyarakat dan anak-anak bisa tersenyum, bahagia, tertawa, dan humanis," ucapnya.
Mantan Kapolsek Pare itu mengaku, alasan digelarnya pameran lukisan dari bahan limbah ampas kopi itu untuk mengedukasi salah satunya kepada pelajar ataupun anak-anak bahwa suatu limbah dapat dimanfaatkan dengan baik. Oleh karenanya, Bowo berharap kepada mereka agar bisa terus berkarya karena limbah-limbah tersebut jika dimanfaatkan dengan ide-ide untuk berkreativitas akan memiliki nilai jual tersendiri.
"Dengan adanya lukisan itu, pasti orang melihat khususnya para pelajar akan tertarik untuk belajar dan berkarya," pungkas AKP Bowo Wicaksono.
Editor : Rohman
Artikel Terkait