get app
inews
Aa Text
Read Next : Transformasi Bulog Dalam Penyerapan Gabah Melalui Program Mitra Tani

Bantah adanya Penolakan Gabah Oleh Bulog, PERPADI Terus Dukung Swasembada Pangan

Jum'at, 28 Maret 2025 | 00:33 WIB
header img
PERPADI Terus Dukung Swasembada Pangan. Foto : iNewsKediri.id/Jatmiko

KEDIRI, iNewsKediri.id - Menyikapi adanya kabar jika Bulog Kediri melakukan penolakan penyerapan gabah dari petani, Mitra Bulog Kediri yang tergabung dalam PERPADI ( Perkumpulan Penggilingan Padi Dan Pengusaha Beras Indonesia) Kediri Jawa Timur buka suara.  Sejak awal mereka sepakat mendukung sepenuhnya upaya Pemerintah mewujudkan Swasembada Pangan 2025. PERPADI Kediri juga  memberi apresiasi capaian yang dilakukan oleh Bulog Kediri dalam menyerap beras dan gabah dari petani yang menyentuh diangka 154,19 persen dan sudah melebihi target. Gabah dari petani Nganjuk dan Kediri sampai akhir Maret 2025 mencapai 18.394.455 kg / 18 Ribu Ton lebih.

Ketua PERPADI Kediri, Beny Setyawan mengatakan, adanya kabar jika Bulog tidak menyerap gabah petani di Nganjuk, itu tidaklah tepat,hal itu dibuktikan selama ini Mitra Bulog terus mengerjakan pengeringan gabah dari serapan petani di Nganjuk dan Kediri.

"Bulog Kediri sudah menjadi nomer 1 serapan beras dan gabahnya di Jawa Timur dan melampaui target yang ditentukan oleh Bulog sendiri.Namun memang ada keterbatasan kapasitas mesin driyer (pengering) gabah yang tidak seimbang dengan hasil panen raya. 

Untuk saat ini para mitra lebih memilih memastikan kualitas untuk mempercepat proses pengeringan dan penggilingan biar serapan lebih optimal," terang Beny.

Lebih lanjut Beny,menjelaskan jika sekarang ini ada sekitar 14 orang pengusaha penggilingan beras yang menjadi Mitra Bulog Kediri yang siap menerima gabah dari petani untuk diproses . Dan Bulog senantiasa membuka kesempatan kemitraan untuk para penggilingan padi untuk bergabung dalam proses penyerapan gabah dan beras sesuai dengan sarana dan prasarana yang di miliki. 
"Anggota Perpadi kita banyak cuman yang memiliki kapasitas dan memilki sarana penunjuang pasca panen sementara ini ada 14 orang yang tergabung dalam Mitra Maklon Bulog," ungkapnya 

Namun sayangnya, banyak gabah yang diserap dari petani kualitas gabahnya sangat rendah, selain basah, juga banyak biji hampa dan sampah daun padi, sehingga mempersulit proses pengeringan di tingkat mitra. Proses pengeringan yang seharusnya bisa selesai 10-12 jam, bisa tambah lama hingga mencapai 40 jam. Hal ini tentu membuat biaya membengkak dan mengakibatkan kerusakan mesin pengering. Selain itu membuat hasil rendemen beras sangat rendah.

Untuk itu para mitra lebih fokus untuk memilih kualitas barang yang standard agar lebih cepat untuk diproses sehingga tidak menggangu proses kuota penyerapan gabah.

Melihat kondisi yang terjadi sekarang Mitra Maklon Bulog Kediri lebih memilih  untuk sementara menyelesaikan proses pengeringan dan penggilingan padi yang diserap Bulog. Mitra lebih  fokus menyelesaikan stok gabah yang diproses sebelumnya untuk digiling jadi beras agar tidak menumpuk di gudang milik mitra. 

"Kami sekarang fokus dulu dengan apa yang sebelumnya menjadi tanggung jawab kami terkait  pemrosesan menjadi hasil giling, kebetulan serapan gabah paling banyak dari  wilayah Nganjuk. Rata rata Bulog Kediri itu nyerapnya justru dari Nganjuk. Sedangkan kapasitas driyer seluruh mitra sekitar 500 ton/ hari, sedangkan hasil panen dari Nganjuk dan Kediri mencapai lebih dari 500 ton/ hari," katanya 

Seperti juga yang diungkapkan oleh mitra Bulog yang lain,Afnan Subagio bahwa gabah/padi dengan kualitas rendah juga akan memperlambat program swasembada karena gabah dengan kualitas rendah juga akan menghasilkan beras dengan kualitas rendah pula. 

Hal lain juga dikemukakan oleh mitra maklon Bulog yang lain,Yimmi Stepanoes, bahwa saat ini baiknya semua bersinergi untuk mewujudkan program unggulan Bapak Presiden Prabowo Subianto,swasembada pangan 2025, dengan menyikapi segala persoalan secara obyektif. Pentingnya pemuliaan cara dan waktu panen juga sangat mempengaruhi padi yang akan diproses.

Editor : Agung K Jatmiko

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut