BLITAR, iNewsKediri - Pemerintah Kabupaten Blitar mengaku kesulitan untuk memperbaiki jalan yang rusak di Blitar utara. Wilayah Blitar utara yang jalannya rusak yakni, Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok.
Kepala Bidang (Kabid) Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar, Prasetyo mengatakan, sulitnya memperbaiki jalan ini, karena kendaraan yang melewati daerah ini melebihi tonase. Kendaraan truk yang melebihi tonase karena mengakut pasir dari lereng Gunung Kelud menyulitkan untuk diperbaiki.
Perbaikan akan cepat rusak kambali karena banyaknya kendaraan yang berlalu lalang setiap hari dan melebihi tonase. "Akibat kerusakan ini mengakibatkan genangan air saat musim penghujan," tegasnya, kamis (17/03/2022).
Pihaknya juga sering menerima aduan kondisi jalan di Blitar utara, yang rusak karena dilintasi kendaraan pengangkut tambang galian C.
"Karena kendaraan yang melintas tak sesuai dengan kelas jalan," ungkapnya.
Dijelaskannya, tekanan dari kendaraan bermuatan galian c cukup besar. Selain itu, yang melintasi juga banyak lalu lalang dari galian tambang. "Kalau dilapisi betonpun tetap akan cepat rusak, karena kendaraan yang melintas tidak sesuai tonasenya," ujarnya.
Kondisi ini diperburuk dengan tidak keterbatasan anggaran perbaikan, yang diakibatkan karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
Pemerintah kabupaten Blitar juga tidak banyak memiliki anggaran untuk perbaikan jalan. Ia menjelaskan, bahwa pada 2020 lalu Pemkab Blitar memiliki anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK), namun ada refocusing karena pandemi Covid-19.
Padahal, lanjut dia, pemeliharaan jalan yang mobilitas kendaraannya tinggi harus dilakukan secara rutin.
"Kalau sudah retak-retak itu satu minggu tidak diperbaiki sudah rusak. Apalagi ini kita ada refocusing sampai dua tahun. Harapan kami Dana Desa segera selesai jadi bisa segera proses lelang," pungkasnya.
Editor : Moch Robby