KEDIRI, iNewsKediri- Anak-anak sekolah di Indonesia sudah terlalu lama merasakan pembelajaran secara daring atau di rumah saja. Hal ini dikarenakan kegiatan pembelajaran tatap muka belum bisa dilakukan, akibat dari kondisi pandemi Covid-19 yang belum stabil.
Ketika anak anak belajar di rumah, tentu saja menjadi tanggung jawab dan kewajiban pada orang tua untuk bisa mendampingi anaknya. Selain itu, juga jangan sampai dengan dilakukan pembelajaran daring, menganggu tumbuh kembang anak tersebut.
Oleh karena itu, para orang tua harus punya tips dan trik agar bisa dengan sabar membantu anak belajar di rumah.
dr. Puni Oktisari, Sp. A., Dokter Spesialis Anak Siloam Hospitals Semarang mengatakan,pembelajaran tatap muka sudah tidak dilakukan dalam kurun waktu lama. Kondisi ini harus menjadi perhatian khusus para orang tua agar perkembangan dan tumbuh kembang nya tetap berjalan sesuai dengan usianya.
“Walaupun tidak dilakukan secara tatap muka, namun pembelajaran daring tetap harus dilakukan secara maksimal, karena tumbuh kembang anak selama dua tahun (pandemi) ini tetap harus berjalan sesuai usianya,” ujar dr. Puni Oktisari, Sp. A., Dokter Spesialis Anak Siloam Hospitals Semarang belum lama ini.
Tak dapat dipungkiri, orangtua memiliki peran penting untuk mendukung anak menjalani kegiatan belajar di rumah, terutama bagi anak-anak yang masih berada pada jenjang TK, SD, dan SMP.
"Anak-anak pada jenjang tersebut masih perlu dibantu untuk lebih fokus dan semangat dalam menciptakan suasana belajar. Dengan pendampingan yang dilakukan secara tepat, orangtua dapat mengawasi dan memantau tumbuh kembang anak selama pandemi," kata Dokter Puni.
Patut diingat akan pendampingan pada anak tidak selalu berjalan lancar. Kerap kali ditemui kendala seperti anak mulai kehilangan motivasi belajar, lebih emosional, sulit diatur, atau bahkan menjadi tantrum.
Untuk menangani hal tersebut, simak sembilan tips dari Dokter Puni berikut dalam mendampingi anak belajar selama pandemi.
1. Komunikasikan dan Beri Pengertian kepasa Anak
Anak-anak TK dan SD kadang kalanya masih belum paham kondisi pandemi Covid-19, mungkin mereka bertanya-tanya, mengapa tidak rutin datang ke sekolah? Mengapa belum boleh bermain bersama teman? Mengapa belum boleh jalan-jalan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi tanggung jawab orangtua untuk menjelaskan ke anak, bahwa masa pandemi ini mengharuskan kita untuk melakukan berbagai aktivitas dari rumah, mulai dari belajar hingga bermain. Berikan pengertian ke anak, orangtua akan mendampingi proses belajar sehingga anak-anak tak perlu merasa takut.
2. Anak Harus Diberikan Peraturan
Kebiasaan baik yang telah terbentuk sebelum pandemi harus dijaga agar anak dapat mandiri dan terbiasa melakukan aktivitasnya. Tetap terapkan peraturan pada anak, seperti, bangun pagi setiap pukul 06.00, mandi dan sarapan sebelum mengakses Zoom, dan membatasi jam tidur pada malam hari.
3. Membuat Pojok atau Sudut Belajar
Dilandasi dengan kesepakatan dari anak, sudut belajar dibuat untuk memberi pengertian bahwa anak mempunyai ruangan sendiri untuk belajar. Penentuan sudut belajar juga disesuaikan dengan keinginan anak agar lebih bersemangat, misalnya anak lebih suka belajar dengan melihat pemandangan di luar rumah, maka buat meja belajar di dekat teras rumah.
4. Buat Inovasi Dalam Pembelajaran Anak
Ajak anak melakukan aktivitas di rumah yang sesuai dengan kurikulum pembelajarannya di sekolah. Misalnya, materi pembelajaran anak di sekolah mengenai berhitung, maka orangtua dapat mengajak anak membuat beberapa kue kemudian anak dapat menghitung kue hasil buatannya. Hal ini juga untuk melatih saraf motorik dan kognitif anak.
5. Awali Kegiatan Belajar dengan Berdoa
Supaya anak lebih siap memulai kegiatan belajar, orangtua dapat menuntun anak untuk berdoa ataupun melakukan olahraga ringan.
6. Berikan Apresiasi pada Anak
Selama mendampingi anak, sekecil apapun usaha yang sudah dilakukan saat kegiatan pembelajaran, berikan apresiasi agar anak merasa lebih dihargai.
7. Lakukan Review atau Penguatan Materi Belajar
Setelah belajar, ajak anak mengulang secara singkat materi dan aktivitas belajar yang telah ia lakukan.
8. Akhiri Kegiatan Belajar dengan Berdoa
Anak juga perlu mengetahui kapan waktu kegiatan belajar berakhir. Hal ini bertujuan supaya mereka tidak jenuh dan lelah ketika harus belajar dalam jangka waktu yang panjang. Selain berdoa, bernyanyi juga dapat dilakukan sebagai penanda untuk mengakhiri kegiatan belajar.
9. Orangtua Harus Tersenyum dan Sabar
Meskipun terkesan susah, tersenyum dan sabar juga merupakan hal yang tak kalah penting. Jangan sampai anak menjadi tertekan, stres, dan enggan belajar di rumah.
Editor : Moch Robby