get app
inews
Aa Read Next : Resahkan Warga, Buaya Sepanjang 2 Meter Ditangkap

Hati-hati Jika Menemui Buaya Jenis Ini di Indonesia, Suka Memangsa Manusia

Jum'at, 11 Maret 2022 | 15:15 WIB
header img
Buaya Merupakan Binatang Predator Berbahaya di Dalam Air (iNews.id)

JAKARTAiNewsKediri - Buaya menjadi binatang predator di air yang mematikan. Biaya kerap mengintai mangsanya dari dalam air, sehingga tidak nampak dari permukaan.

 

Tubuh yang besar dan rahang yang kuat sulit bagi mangsanya untuk melepaskan diri. Apalagi mangsanya akan digulung di dalam air dan berputar-putar agar lemas tidak berdaya.

 

Ada berbagai jenis buaya, namun tidak semuanya hidup di Indonesia. Ada sembilan jenis buaya berbahaya di Indonesia yang berhasil penulis rangkum.

 

Alam Indonesia memiliki beragam fauna yang menetap di daera tertentu, salah satunya adalah buaya. Kemampuan binatang ini sungguh luar biasa, buaya mampu berenang ke dasar air seperti muara, rawa dan sebagainya sambil menunggu mangsanya.

 

Jika mereka mendengar suara, mereka akan siap menerkam dan berburu ke arah suara itu. Biasanya buaya akan menyergap mangsanya yang sedang minum di sungai. 

 

Penyebaran buaya di Indonesia sangat besar, daerah yang biasa dijadikan tempat hidup seperti di darat, muara, rawa, dan laut. 

 

Berikut 9 jenis buaya yang hidup di Indonesia yang dikutip dari Facts of Indonesia:

 

1. Buaya Muara 

 

Buaya muara adalah spesies buaya terbesar, terpanjang, dan paling ganas di dunia. Buaya muara juga memiliki habitat persebaran yang sangat luas dibandingkan dengan jenis buaya lainnya. Buaya muara dapat ditemukan dari Teluk Benggala (India, Sri Lanka dan Bangladesh) hingga Kepulauan Fiji. Indonesia merupakan habitat favorit buaya muara selain Australia.

 

Dengan adanya iklim di Indonesia membuat buaya muara tumbuh subur dengan baik, dan juga populasi makanan yang lebih dari cukup membuat buaya mudah untuk mencari makan. Ukuran buaya muara bisa mencapai 7-8 meter dengan berat 200 kilogram.

 

Buaya ini biasanya hidup di hulu hingga ke laut, sehingga banyak yang mengatakan bahwa buaya itu sama dengan buaya laut. Karena hidupnya bisa beradaptasi dimana saja. Maka dari itu pentingnya hewan langka bagi Indonesia yang wajib anda ketahui. 

 

2. Buaya Air Tawar

 

Seperti namanya, buaya siam memang berasal dari Siam. Selain di Indonesia, buaya siam juga dapat ditemukan di Thailand, Vietnam, Malaysia, Laos, dan Kamboja. Di Indonesia, buaya buaya hanya terdapat di Jawa dan Kalimantan. Buaya ini memiliki ukuran yang cukup kecil, hanya sampai 2 meter dan telurnya akan menetas dalam waktu 80 hari. Populasinya saat ini cukup banyak sehingga menjadikan termasuk hewan yang cukup ditakuti. 

 

3. Buaya Papua 

 

Jenis buaya selanjutnya yang ada di Indonesia hanya terdapat di Pulau Papua Indonesia dan negara Papua Nugini. Bentuk tubuh buaya yang hidup di air tawar menyerupai buaya muara, hanya saja lebih kecil dan warnanya lebih hitam. Sisik buaya Papua juga lebih besar, dibandingkan dengan sisik buaya lainnya.

 

Ukuran tubuh buaya jantan bisa mencapai 3,3 meter, sedangkan ukuran tubuh buaya betina hanya 2,6 meter. Buaya Ian bisa hidup di air asin. Namun, mereka jarang ditemukan di perairan asin atau payau. 

 

4. Buaya Kalimantan 

 

Buaya Kalimantan memiliki ciri-ciri yang mirip dengan buaya muara. Artinya, ukurannya bisa mencapai 7 hingga 8 meter dan beratnya sekitar 200 kilogram. Buaya ini biasanya hidup di hulu hingga ke laut. Buaya ini hanya dapat ditemukan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Sekarang ini buaya Kalimantan jarang ditemukan, hanya di beberapa daerah saja, seperti di Sanggata dan Kalimantan Timur. 

 

5. Buaya Mindoro 

 

Buaya mindoro pada awalnya termasuk dalam kelas anak buaya papua atau Crocodylus novaeguineae. Namun perkembangan lingkungan dan evolusinya, buaya ini dianggap sebagai jenis yang terpisah. Buaya Mindoro di Indonesia dapat ditemukan di Sulawesi bagian timur dan tenggara. 

 

6. Buaya Senyulong 

 

Buaya senyulong merupakan salah satu reptile asli Indonesia yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Yang membedakan buaya ini dengan jenis lainnya adalah moncongnya yang relatif sempit.

 

Hewan ini memiliki genus yang berbeda dengan buaya, karena itu nama latin hewan ini menggunakan kata Tomistoma sebagai pengganti Crocodylus. Buaya senyulong memiliki bentuk moncong yang rata dan tajam. Kulitnya kecoklatan pada usia muda dan menghitam setelah dewasa. Buaya ini memiliki ukuran tubuh yang besar yang bisa mencapai panjang 5 meter. 

 

7. Buaya Bekatak 

 

Buaya bekatak ini biasanya hidup di sungai dan muara di Indonesia. Namun kini populasinya sudah sangat langka, bahkan hampir punah. Terakhir, buaya ini ditemukan di Pulau Bangka pada Januari 2018. Buaya jenis ini diketahui suka memangsa manusia yang melakukan aktivitas di sekitar habitatnya. 

 

8. Buaya Sahul 

 

Buaya sahul sebenarnya sama atau masih dianggap satu jenis dengan buaya Papua. Reptil yang umumnya aktif di malam hari ini berkembang di air tawar wilayah Papua, baik di sungai, rawa, dan danau. Buaya ini merupakan salah satu jenis buaya yang banyak dimanfaatkan kulitnya sebagai aksesoris tas, sepatu, pakaian, dan lain sebagainya.

 

Panjang tubuh buaya jantang mencapai 3 meter sedangkan betinanya sekitar 2 meter. Buaya yang sudah terancam punah ini memiliki sisik yang relatif lebih besar dan tajam. 

 

9. Buaya Pemakan Ikan 

 

Jenis buaya yang di Indonesia bernama Gavialis gangeticus ini sekarang sudah jarang terlihat di habitatnya. Buaya ini memiliki ukuran hingga 6 meter dan menjadi salah satu buaya terbesar di Indonesia. Buaya ini mudah menangkap ikan karena memiliki moncong yang panjang dan memiliki 110 gigi tajam yang saling bertautan. Habitat mereka berada di sungai mengalir dengan tanggul pasir tinggi yang biasa digunakan untuk berjemur dan membangun sarang.(Yudi Setyowibowo/sindonews.com)

Editor : Moch Robby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut