KEDIRI.iNewsKediri.id - Bermula dari rasa prihatin melihat banyaknya kucing-kucing sakit dan terlantar di jalanan, ibu dan anak di Kota Kediri, Jawa Timur, merelakan waktunya untuk mengurus ratusan kucing dari beragam jenis. bahkan mereka rela menggunakan uang pribadinya untuk membeli kebutuhan pakan dan obat-obatan.
Setiap hari Wiwin Winarti dan Suwarni, ibunya selalu disibukkan dengan merawat ratusan ekor kucing yang diambilnya dari jalanan dan dalam kondisi terlantar bahkan sakit.
Bertempat di halaman rumahnya, yang berada di Kelurahan Bawang, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, selain memberi makan, Wiwin bersama ibunya juga rutin mengobati ratusan kucing jalanan tersebut.
Ratusan kucing-kucing yang dirawat tersebut diduga sengaja dibuang oleh pemiliknya, karena tidak sanggup memelihara dan merawatnya. Rata-rata kucing-kucing tersebut dibuang di pasar dan ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya.
“Kebanyakan kucing-kucing yang ada di pasar dalam.kondisi sakit itu karena dibuang oleh orang, lalu saya bawa pulang terus saya rawat,” kata Wiwin.
Meski dengan dana pribadi yang pas-pasan, serta uluran dari donatur, Wiwin dan ibunya dengan penuh kasih sayang merawat ratusan kucing-kucing tersebut.
Wiwin dan Sunarti bersama kucing. Foto : iNewsKediri.id/Jatmiko
“Pakai uang saya sendiri, tapi terkadang juga ada donatur yang memberi. Jadi kalo ada donatur ya langsung saya belikan pakan,” tuturnya disela-sela merawat kucing.
Setiap hari Wiwin dan ibunya memandikan kucing tersebut satu-persatu, kemudian melakukan perawatan untuk kucing yang mengalami luka maupun sakit. Tidak hanya itu, untuk menjaga kondisi tubuh kucing agar tetap sehat, Wiwin bersama ibunya juga memberikan vitamin.
Wiwin mengatakan, bermula dari rasa keprihatinan, melihat kondisi kucing liar yang dibuang oleh pemilik bahkan disiksa, dirinya bersama Suwarni dengan mermodal nekat dan modal sebesar 750 ribu rupiah membuat rumah penampungan khusus kucing liar.
“Prihatin lihat banyak kucing yang sakit dan terlantar apalagi kalau pas hujan, kasihan lihatnya. Untuk membangun tempat penampungan ini modalnya cuma nekat joinan dengan teman, modalnya cua Rp 700 ribu,” jelasnya.
Saat ini total ada 125 ekor kucing liar yang dia rawat, di rumah penampungan kucingnya yang diberi nama Taman Kucing Liwizaa.
“Dukanya merawat kucing ini saat ada yang sakit parah tidak bisa membawa berobat ke dokter, hanya merawat dengan obat seadanya dan semampu saya,” tuturnya.
Ratusan kucing tersebut kini telah terawat dengan baik, berkat kelembutan hati Wiwin dan ibunya. Mereka juga membuatkan kandang khusus bagi kucing yang hamil serta kucing yang masih kecil. Wiwin berharap ada perhatian dari dinas terkait, untuk memberikan bantuan pakan atau obat-obatan, pasalnya dalam seminggu, untuk kebutuhan pakan, Wiwin harus mengeluarkan uang sebesar Rp 250 ribu dari sebagian gajinya sebagai pekerja serabutan, sementara untuk kebutuhan obat, dalam sebulan membutuhkan biaya sekitar Rp 100 hingga Rp200 ribu rupiah.
Editor : Agung Kridaning Jatmiko