KEDIRI, iNewsKediri.id - Antrean panjang terjadi di salah satu pangkalan elpiji di Kota Kediri, Jawa Timur Kamis (19/9/2024). Warga rela mengantre berjam-jam, untuk mendapatkan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram, yang belakangan mengalami kelangkaan. Bahkan sejumlah warga rela meninggalkan aktifitas demi mendapatkan gas tersebut.
Ratusan tabung kosong berjejer sejak siang sehingga membentuk barisan yang panjang hingga terlihat mengular, di salah satu pangkalan elpiji di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren Kota Kediri, Jawa Timur. Bahkan sejumlah warga rela menunggu kedatangan truk pengangkut elpiji tiga kilogram.
Antrean warga dan juga tabung elpiji ini merupakan dampak dari sulitnya mendapatkan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram belakangan ini. Menurut pihak pangkalan, kelangkaan terjadi akibat adanya pengurangan pasokan dari agen. Jika biasanya untuk kuota fakultatif sebulan mendapat 4 kiriman kini menjadi 3 kiriman, sementara untuk kiriman reguler, jika biasanya mendapat 150 tabung, dikurangi menjadi 130 tabung.
“Beberapa minggu terakhir setiap pengiriman selalu terdapat pengurangan hingga 20 tabung. Saat ini pangkalan miliknya menerima 100 hingga 130 tabung gas elpiji 3 kilogram. Dirinya tidak mengetahui apa yang menjadi sebab pengurangan pasokan tersebut,” kata Nur Aliyah.
Sementara itu, Jito, salah satu warga yang kesehariannya berdagang gorengan mengaku telah mengantre selama tiga jam, demi mendapatkan elpiji tiga kilogram yang akan digunakan untuk berjualan gorengan. Dirinya rela menanti hingga berjam-jam karena sebelumnya telah berkeliling ke sejumlah pangkalan namun semuanya kosong. Bahkan dirinya terpaksa tidak berjualan lantaran kehabisan gas.
“Ini tadi nggak jualan, kehabisan gas. Sudah keliling sampai empat pangkalan, ini yang kelima baru dapat meski harus antre 3 jam lebih,” tutur Jito.
warga berharap kelangkaan elpiji ini segera teratasi, pasalnya dengan adanya kelangkaan ini, sejumlah warga mengaku mengganggu aktifitas. Pasalnya dengan mengantre tersebut telah menghabiskan waktu.
Editor : Agung Kridaning Jatmiko