KEDIRI, iNewsKediri.id - Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan dan energi direspon cepat oleh segala lini, tidak terkecuali PTPN dan juga PT Sinergi Gula Nusantara, pasalnya komoditas gula, turut berkontribusi dalam dua hal tersebut.
Oleh karenanya, untuk memperkuat swasembada gula, diperlukan adanya regenerasi petani. Para petani muda yang tidak hanya semangat tapi juga menjadi petani profesional, enerjik dan modern. Mendorong semangat tersebut, program Agripreneur Tebu akan melatih dan mendampingi generasi muda yang berminat menjadi agripreneur profesional yang mampu mengelola perkebunan tebu secara modern, produktif, dan berkelanjutan melalui program inkubator Agripreneur Tebu di Kediri, Jawa Timur, Selasa (03/12/2024) bertempat di Hall Grand Panglima Kota Kediri.
Sambutan Direktur Holding PTPN III, M Abdul Ghani. Foto : iNewskediri.id/Jatmiko
"Melalui program ini, akan dipilih 10 calon agriprenuer tebu untuk mendukung program swasembada gula Nasional tahun 2028. Kami sengaja melibatkan para anak gen z dan para milenial untuk berkolaborasi membangun ekosistem tebu," tutur Direktur Holding PTPN III M Abdul Ghani.
Dalam program Agripreneur Tebu, para peserta akan mendapatkan berbagai pelatihan teknis, dukungan bisnis, serta pendampingan dari ahli, yang akan memperkuat kapasitas mereka untuk menjadi petani agripreneur yang akan mengelola 10-50 hektar lahan yang akan bekerjasama dengan pabrik gula di lingkungan PT SGN dan mereka menjadi mitra SGN, dan nantinya mereka juga akan dididik menjadi investor dan menjadi pengusaha di industri perkebuan tebu.
"Mereka akan kita didik menjadi investor, menjadi pengusaha di industri perkebunan khususnya di tanaman tebu, Jadi nanti mereka akan mengelola sumber daya, baik sumber daya modal yang akan dipandu oleh Himbara dan dipandu ekosistem Agripreneur oleh Petrokimia Gresik dari Pupuk Indonesia dan mereka juga akan berkolaborasi dengan menanam tebu mengelola tebu dan hasilnya akan diolah pabrik gula milik PT SGN,” imbuhnya.
Para peserta Agripreneur Tebu yang terpilih, menurut Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara Mahmudi, bakal berkolaborasi dalam mengelola mini estate tebu yang sudah disiapkan di Kediri.
"Kita harapkan nanti dengan full teknologi, mekanisasi, digitalisasi, mereka (anak muda) hadir dengan mengelola tanaman ini dengan pendekatan teknologi. Dan diharapkan juga akan menjamin sustainability daripada industri gula ke depan lebih baik lagi," tambahnya.
Program ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak sebagai partner strategis dari program nasional swasembada gula nasional. Seperti, Bank BNI dan Mandiri yang memberikan dukungan berupa program KUR sebagai salah satu solusi bagi petani untuk mendapatkan akses dana untuk keperluan pengembangan usaha
Seperti diketahui, sebelumnya, PT Sinergi Gula Nusantara bersama dengan PT LPP Agro Nusantara telah menyelenggarakan serangkaian program inkubator Agripreneur Tebu Batch 1 di Pekalongan. Pada batch 1 tersebut, dari ribuan orang yang mendaftar terpilih 10 peserta terbaik sebagai calon agripreneur tebu.
"Pertama kemarin di Pekalongan, 3 hari kita buka itu yang mendaftar hampir 1.200 orang, padahal kita hanya ambil 10. Di Kediri, baru setengah hari, ini sudah yang daftar 350 orang, padahal pendaftaran baru kita tutup sampai tanggal 6," ujar Mahmudi lagi.
Program ini terdiri dari beberapa tahapan antara lain: seleksi awal, bootcamp, pelatihan lapangan, pendampingan ahli, inkubasi usaha, serta pendanaan dan kemitraan. Dimana keseluruhan dari tahapan saling mendukung untuk menghasilkan petani muda yang siap bersaing dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.
"Agripreneur tebu ini tidak hanya menghasilkan regenerasi petani menjadi petani yang lebih profesional, petani yang lebih enerjik tetapi ada aspek lain, ada modernisasi di sini. Juga sekalig harapan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, " ungkap Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan di Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian RI Muhammad Rizal Ismail.
Editor : Agung K Jatmiko
Artikel Terkait