Ponpes Lirboyo Bersama Indonesian Blade Kediri Buka Jasa Asah Pisau Sembelih Hewan Kurban Gratis

KEDIRI, iNewsKediri.id - Menjelang hari raya kurban, pisau untuk menyembelih hewan kurban menjadi hal yang sangat penting, terutama mengenai ketajamannya. Oleh karena itu, komunitas penggemar pisau, Indonesian Blade Chapter Kediri bersama Pondok Pesantren Lirboyo membuka jasa asah pisau gratis khusus untuk pisau sembelih hewan kurban. Beberapa jenis pisau untuk kurban yang diasah biasanya berupa jenis pisau sembelih, pisau kecil untuk menguliti kulit hewan kurban, pisau iris hingga kapak maupun pisau besar.

Sejak dimulai pada tanggal 10 Juni lalu, lebih dari 200 pisau beragam jenis telah diasah oleh empat orang dari anggota Indonesian Blade Chapter Kediri yang memiliki keahlian dalam hal pembuatan pisau.

Firzal Alkala anggota Indonesian Blade Chapter Kediri mengatakan, ide mengadakan asah pisau gratis ini karena selama ini melihat disekitarnya masih banyak pisau yang kurang cukup tajam untuk digunakan menyembelih hewan kurban, sehingga pihaknya bersama Ponpes Lirboyo membuka jasa asah pisau gratis selama 7 hari.

“Selama ini dari kami melihat disekitar sini dalam menyembelih hewan kurban masih banyak yang menggunakan pisau kurang tajam, sehaingga kami berinisiatif untu membuka jasa asah pisau kurban gratis,” kata Firzal.

Masih kata Firzal, dengan ketajaman pisau yang maksimal untuk proses penyembelihan, selain sesuai syariat penyembelihan juga akan mempercepat dan mempermudah proses penanganan pemotongannya. Hingga hari ini sudah lebih dari 100 pisau yang sudah selesai diasah dan masih ada antrean lagi yang datang dari kawasan sekitar Kediri, Tulungaguang dan Blitar.

“Dengan ketajaman maksimal maka proses pemotongan hewan akan sesuai syariat, dan bisa mempermudah dalam proses penanganan pemotongannya. Sanpai hari ini sudah lebih dari 100 pisau yang selesai diasah, ini juga masih ada antrean lagi,” imbuhnya.

Rata-rata pengguna jasa asah pisau ini adalah takmir masjid yang akan melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha nanti. Dengan tingkat kerusakan pisau beragam, seperti pisau yang kurang tajam sehingga hanya butuh di poles sedikit agar mencapai ketajaman maksimal, hingga pisau yang dalam kondisi berkarat dan tumpul sehingga butuh penanganan perbaikan ekstra.

“Pisau yang kami tangani kondisinya beragam, ada yang tinggal memoles sedkiti sudah tajam, juga ada yang kondisinya berkarat dan tumpul parah, sehingga butuh penanganan khusus, karena nantinya digunakan untuk memotong daging, maka dilakukan pemberisah dari karat sehingga higienis,” pungkas Firzal.

Editor : Rohman