KEDIRI, iNewsKediri - Selama ini banyak perempuan beramai-ramai operasi payudara agar memiliki payudara yang lebih besar dan menarik sehingga mereka tampak lebih seksi.
Padahal punya payudara besar tak selalu menyenangkan.
Seorang mama muda di Inggris yang berpayudara sangat besar mengaku, hidupnya jadi susah akibat payudarannya yang luar biasa besar. Bahkan ia menyebut payudaranya bisa mengancam hidupnya.
Dilansir dari New York Post, Holly Shortland punya payudara berukuran H yang begitu berat.
Akibatnya ia seringkali merasa takut payudaranya bisa mencekiknya sendiri saat dia sedang tidur.
Shortland yang berasal dari Taunton, Somerset itu mengatakan, payudaranya yang besar membuatnya sakit punggung, nyeri tulang rusuk, dan pinggulnya. Ini juga menyebabkan ruam sejak dia berusia 14 tahun, ketika dia sudah menjadi cup G.
“Ini mengerikan, payudara besar membuat sakit di punggung dan bahu saya karena mereka sangat berat dan kendur. Saya merasakan sakit pinggul dan nyeri di tulang rusuk yang sangat parah,” kata Shortland.
Shortland bahkan telah berusaha hidup sehat dan diet hingga kehilangan berat 84 pon.
Ia berharap payudaranya menyusut dengan diet namun nyatanya ukurannya tak berubah. Akhirnya ia ingin operasi pengecilan payudara.
Sementara itu dilansir dari Spine universe, Menurut Dokter Peter G. Whang, MD, FACS, FAAOS, Ahli Bedah Tulang Belakang Ortopedi dan Associate Professor di Departemen Ortopedi dan Rehabilitasi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, memang ada korelasi antara payudara besar dengan sakit punggung.
"Tentu masuk akal dari sudut pandang biomekanik bahwa wanita dengan payudara besar cenderung mengalami rasa sakit di tulang belakang torakolumbalis karena postur abnormal mereka,” jelasnya.
“Sebagai akibat dari penambahan berat, payudara besar juga dapat menyebabkan seseorang melenturkan tulang ke depan, menjadi kyphotic, yang membuat tulang belakang dan struktur pendukung lainnya mengalami gangguan," tambah Dokter Peter.
“Selain itu otot-otot penstabil di punggung wanita berpayudara besar harus bekerja ekstra keras untuk menjaga tulang belakang tetap sejajar. Ini mengakibatkan peningkatan tekanan dan kelelahan pada otot-otot di punggung sehingga rasanya sakit,” tambah Dokter Sheri Dewan, MD, Ahli Bedah Saraf bersertifikat di Northwestern Medicine Regional Medical Group.
Menurut Dokter Sheri Dewan, jaringan payudara hipertrofik dapat menyebabkan sejumlah masalah yang melibatkan postur, nyeri otot yang terkait dengan ketegangan di area bahu, dan peningkatan gaya gravitasi akibat payudara besar.
Semuanya dapat berkontribusi pada ketidaknyamanan atau gangguan tulang belakang.
Sementara itu menurut para peneliti di Harvard University dan University of Toronto yang mensurvei 92.106 wanita yang berpartisipasi dalam Nurses' Health Study, menunjukkan bahwa perempuan yang punya ukuran bra A atau lebih kecil pada usia 20 tahun lebih sedikit berisiko kena diabetes tipe 2.
Sedangkan perempuan yang punya ukuran bra D atau lebih besar memiliki risiko 3 kali lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
Seperti dilansir dari ABC News, Dr Joel Ray, Asisten Profesor dan Pakar Klinis di Divisi Endokrinologi dan Metabolisme di University of Toronto yakin, korelasi itu ada hubungannya dengan bagaimana payudara berkembang selama masa pubertas.
Ia menjelaskan, perkembangan payudara besar atau kecil adalah ciri pubertas.
Dan kita tahu bahwa pubertas terjadi lebih awal pada gadis-gadis yang mengalami obesitas.
Makanya tak mengherankan jika gadis yang obesitas punya ukuran payudara lebih besar, dan punya risiko kena diabates tipe 2, karena korelasinya orang yang obesitas lebih terancam terkena diabetes.
Editor : Rohman
Artikel Terkait