Disamping itu, Ruky menjelaskan saat ini juga terjadi kenaikan pada harga gas dan peningkatan biaya transportasi pasca pemerintah menaikan harga BBM.
Tentu itu juga bakal mendongkrak harga pupuk itu sendiri.
"Harga gas dan harga transportasi yang sangat tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, harga bahan baku NPK meningkat 4 kali lipat," ucap Ruky.
Sebagai produsen pupuk pelat merah, Ruky menjelaskan pihaknya bakal melakukan efisiensi untuk menahan harga pupuk agar tidak naik kembali meski tantangannya cukup berat.
"Kami berusaha sebagai produsen pupuk untuk melakukan efisiensi dan menahan harga pupuk Indonesia dibawah harga pasar Internasional," jelas Ruky.
Selain itu pihaknya juga akan melakukan strategic partnership dengan para pemasok bahan baku untuk memastikan pasokan tidak tersendat atau mengalami kendala.
Sehingga ketersediaan pupuk tahun ini dan tahun depan dapat dipastikan aman.
"Kami sudah melakukan strategic partnership dengan beberapa pemasok bahan baku pupuk NPK untuk memastikan ketersediaan tahun ini dan tahun depan, ini adalah komitmen kami untuk sektor pertanian di Indonesia dengan menyediakan harga pupuk terjangkau tetapi tetap tersedia," pungkasnya.
Editor : Rohman
Artikel Terkait