KEDIRI, iNewsKediri - Peringati bulan Suro dalam penanggalan jawa dilakukan oleh masyarakat Desa Doko, Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri , Jawa Timur.
Ratusan warga rela berdesakan ikut berebut sesaji gunungan hasil bumi, warga percaya jika gunungan tersebut dapat mendatangkan berkah tersendiri.
Sebelum diperebutkan, gunungan yang berisi hasil bumi tersebut di kirab dari rumah sesepuh desa hingga ke Pesarean Prabu Anom yang merupakan sesepuh desa, uniknya dalam kirab tersebut terdapat sesaji berupa badek atau sari tape, yang kemudian sesaji tersebut di letakkan di depan pusara makam Prabu Anom.
Usai ritual di pusara makam sang prabu, selanjutnya gunungan buah-buahan dan hasil bumi kemudian diperebutkan oleh warga, mereka percaya jika mendapatkan sebagian isi dari tumpeng gunungan tersebut bisa mendatangkan berkah tersendiri, dan senantiasa diberi kesehatan oleh yang maha kuasa.
Seperti halnya ynag dilakukan Lilik, warga setempat yang rela berdesakan dengan warga lain untuk mendapatkan gunungan dan makanan berkat.
Lilik telah mengikuti tradisi ini sejak dulu karena dipercaya bisa mendatangkan berkah.
“Saya selalu ikut sejak dulu, karena kata orang-orang bisa mendatangkan berkah,” ujarnya.
Sementara itu, Sunaryo panitia acara mengatakan, adanya sesaji sari tape semata-mata hanya melestarikan budaya kelangenan yang merupakan salah satu tradisi dan syarat yang harus ada dalam ritual, pasalnya menurut cerita dari nenek moyang mereka, minuman tersebut merupakan minuman yang sangat disukai oleh sang prabu, sehingga masyarakat terus melestarikan budaya tersebut.
Sementara untuk gunungan hasil bumi bermakna sebagai wujud syukur masyarakat, sehingga diharapkan kedepannya masyarakat desa Doko bisa hidup makmur, tentram dan damai.
“Kirab gunungan tersebut sebagai wujud syukur masyarakat atas hasil bumi yang melimpah, sehingga tradisi tersebut rutin diselenggarakan setiap tahun, diharapkan dengan adanya tradisi tersebut, masyarakat bisa hidup damai, makmur, dan sejahtera,” terang Sunaryo.
Sementara itu , dalam rangkaian ritual yang dilaksanakan setiap tahun pada hari selasa kliwon penanggalan jawa, selain melakukan kirab sesaji hasil bumi warga juga menggelar tradisi tari tayub.
Editor : Rohman
Artikel Terkait