KEDIRI, iNewsKediri - hepatitis misterius memang lebih banyak menyerang anak-anak.
Para pasien pun harus menjalani perawatan yang cukup maksimal, bahkan memerlukan transplantasi hati atau berisiko meninggal dunia.
Kekhawatiran tentu saja meningkat, meningat risiko kematian yang tinggi dan penyebarannya. Bahkan, ditakutkan hepatitis misterius ini akan menjadi pandemi seperti Covid-19.
Namun, Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan bahwa penularan hepatitis misterius tidak secepat Covid-19.
Karena itu, masyarakat diimbau tidak perlu panik, tapi tetap waspada.
"Penularan penyakit hepatitis misterius tidak secepat Covid-19," kata Dicky Budiman pada MNC Portal, Jumat (13/5/2022).
Dicky menjelaskan, walau sama-sama bisa tertular lewat udara, tapi virus hepatitis misterius tidak sekuat Covid-19.
Ya, Covid-19 punya karakteristik penyebaran lewat udara dan orang yang terpapar asimptomatik. Itu yang membuat penularan Covid-19 sangat cepat.
Meski tidak begitu cepat menular, Dicky meminta kepada masyarakat agar tetap patuh menjalani protokol kesehatan, termasuk di dalamnya memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak memegang benda umum.
Tak hanya itu, Dicky juga mengimbau para orangtua untuk memastikan makanan yang dikonsumsi si kecil harusnya bergizi dan bersih. Sebab, hepatitis misterius juga bisa masuk dan menyerang tubuh lewat sistem pencernaan.
"Upaya pencegahan harus dilakukan sekarang oleh semua orang, khususnya pada anak-anak. Peran orangtua sangat penting di kasus hepatitis misterius ini," kata Dicky.
Dia menambahkan, perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS harus dibiasakan kepada anak sejak kecil. Ini amat penting karena bisa mencegah anak dari bahaya penyakit.
"Ada atau tidaknya pandemi Covid-19 atau hepatitis misterius, orangtua harus aktif mengajarkan pada anak hidup bersih dan sehat. Orangtua harus jadi contoh anaknya, dengan begitu proteksi diri jadi lebih baik karena kebiasaan menjaga kebersihan sudah dipupuk sejak kecil," tambah Dicky.(Muhammad Sukardi)
Editor : Rohman