get app
inews
Aa Read Next : Jangan Kaget Bila Suatu Hari Bahasa Jawa Mendunia, Ini Alasannya

Kades Tajir, Tak Ambil Gaji dan Bangun Jalan Desa Pakai Kocek Pribadi

Rabu, 06 April 2022 | 20:51 WIB
header img
Penampilan M Adam sebagai Kepala Desa Muara Baru, jauh dari kesan glamour dan sangat sederhana dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala desa, meskipun telah banyak membangun untuk desanya. Foto SINDOnews

BANYUASIN, iNewsKediri – M Adam belum lama menjabat Kepala Desa Muara Baru, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Ia baru dilantik pada 11 Februari 2022 lalu, namun sudah melakukan sejumlah terobosan. Salah satunya dengan membangun jalan desa sepanjang empat kilometer dengan lebar enam meter.

Hebatnya, M Adam melakukan semua pembangunan dengan merogoh kocek pribadi. Adam tidak menyentuh dana desa. Menurutnya, gebrakan pembangunan yang dilakukannya hanyalah menjalankan program pribadi.

“Saya sebenarnya prihatin dengan keadaan desa saya, jadi saya berani berkorban untuk desa. Itu merupakan program sendiri karena saat ini belum memiliki program untuk pemerintahan desa,”  ujar M Adam, Rabu (6/4/2022).

Adam enggan sekaligus malu membeberkan jumlah dana pribadi yang sudah ia keluarkan.

“Kalau perkiraan dana belum tahu, saya hanya menugaskan pekerja untuk terus melakukan pekerjaan pembangunan jalan itu,” katanya.

“Urusan biaya tidak terlalu pusing, berapa pun biayanya tidak jadi masalah, yang penting bisa dilewati kendaraan,” tambahnya.

Selain membangun jalan desa secara pribadi, lanjut M Adam, dirinya juga akan meminta kepada Pemkab Banyuasin untuk membangun sebuah jembatan besar.

Jembatan tersebut menghubungkan dengan Kota Palembang yang menelan anggaran Rp2 miliar.

“Saat ini sudah ada enam jembatan kecil yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Tapi untuk membangun jembatan besar yang bisa dilintasi kendaraan mobil, kita minta bantuan ke Pemkab,” jelasnya.

Terobosan lainnya yang dilakukan M Adam sebagai Kades Muara Baru yakni berani tidak menerima gaji yang berjumlah sekitar Rp3 juta.

Gaji yang seharusnya diterimanya tersebut direncanakan akan digunakan untuk membuka lapangan pekerjaan. Dengan uang Rp3 juta tersebut, M Adam akan membeli mesin pencetak batako dari Surabaya.

Dengan demikian, warganya bisa mendapatkan pekerjaan dengan menjadi pengrajin batako. Lalu, batako hasil dari warganya tersebut akan dibelinya dengan gaji Kades.

Tak hanya itu, M Adam juga akan memberikan bantuan kepada warganya yang melahirkan dengan besaran bantuan yakni Rp800 ribu, yang juga merupakan uang pribadi.

Hal ini dilakukan hanya demi kemanusiaan. Wakil Ketua BPD Desa Muara Baru, Indra Yuda menjelaskan, batako hasil produksi warga selanjutnya akan disumbangkan kepada warganya yang membutuhkan, terutama bagi warga yang kondisi rumahnya tidak layak ditempati.

“Rencananya untuk satu rumah warga yang tidak layak akan mendapatkan bantuan 1.000 batako. Seperti dinding rumah yang terbuat dari kayu dan atap rumah dari daun,” jelasnya.

Keberanian kades merogoh kocek pribadi untuk kepentingan warga,  bagi beberapa warga tidak mengherankan. Kades M Adam diketahui memiliki sumber keuangan yang tak ternilai. Adam yang merupakan warga asli setempat dikenal sebagai orang kaya lama di desa.

Orangtuanya merupakan perintis desa tersebut sejak 1946 sebagai Kepala Parit, yang memiliki 13 hektar kebun kelapa yang sudah berproduksi.

M Adam juga memiliki sumber keuangan lain yang  berasal dari perkebunan sawit miliknya seluas 8 hektar. Ia juga telah menjalani bisnis sejak muda sebagai pengepul kelapa untuk diekspor ke luar negeri.

Bupati Banyuasin, Askolani, mengapresiasi M Adam yang baru menjabat sebagai Kades Muara Baru 11 Februari 2022 lalu, tetapi langsung melakukan sebuah terobosan yang luar biasa.

Askolani mengatakan, pembangunan infrastruktur dengan dana pribadi tidak diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri. Sehingga dalam membangun desa tidak harus menunggu bantuan dari pemerintah.

“Ketika masyarakat bisa bergotong royong maka itu sangat baik, karena dalam membangun desa, selain menggunakan dana desa bisa juga dilakukan dengan menggunakan dana CSR dan lainnya. Desa Muara Baru ini bisa dijadikan contoh, memang setiap desa memiliki kemampuan masing-masing dan tidak sama,” ucap Askolani.

Editor : Solichan Arif

Follow Berita iNews Kediri di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut