KEDIRI, iNewsKediri - Penyakit demam berdarah akan sering muncul ketika di musim pancaroba.
Pada musim ini jumlah kasus penyakit demam berdarah menunjukan peningkatan yang cukup signifikan.
Karena pada musim pancaroba yakni hujan dan panas sering menyebabkan terjadi genangan air, dan lokasi itu menjadi tempat favorit nyamuk bersarang.
Awal mula penyakit demam berdarah berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti kemudian penyebarannya juga terjadi melalui gigitan dari nyamuk tersebut ketika dia membawa infeksi ke orang lain setelah mengigit orang yang terinfeksi sebelumnya.
Bahkan, jika seseorang pernah mengalami sakit DBD sebelumnya pun tetap berpeluang terkena penyakit ini kembali.
Setelah gigitan nyamuk yang membawa virus penyakit DBD, akan terjadi masa inkubasi sekitar 4 hari hingga muncul demam atau tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan bahwa seseorang mengidap DBD.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Omni Hospitals Alam Sutera Sandy Perkasa mengatakan gejala utama penyakit ini adalah demam mendadak.
Selain itu, sakit kepala, kemerahan pada permukaan kulit, dan nyeri pada otot dan tubuh.
"Demam berdarah tidak harus menunjukkan gejala seperti bintik kemerahan di permukaan kulit,” ujarnya.
Demam berdarah pada fase awal pun mirip dengan demam penyakit lainnya yang seringkali dianggap sepele.
Perlu dilakukan tes sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk mengetahui DBD yaitu tes Tourniquet atau dikenal dengan Rumpel-Leede (Kerapuhan kapiler tes atau tes kerapuhan kapiler) atau disebut tes Petechiae.
Tes ini dilakukan dengan cara mengikat lengan bahu dengan sabuk atau manset tensi agar darah terbendung dan pada lengan bawah dibuat pola lingkaran diameter 5 cm.
Bila dalam 10 menit terbendung lebih dari 10-20 bintik dapat dipastikan 80% positif DBD.
Namun, dengan menggunakan cara ini bisa juga terjadi false positif atau kesalahan hasil positif yang diakibatkan faktor lain.
“Belum tentu terkena demam berdarah hanya karena kurang dari 10 bintik, bisa saja belum pecah. Ada baiknya, jika merasa demam lebih dari 2 hari, segera memeriksakan diri ke dokter untuk diagnosa lebih lanjut,” ujarnya.
Editor : Rohman