get app
inews
Aa Read Next : Kunci Sukses Influencer Asal Surabaya, Tasya Octav

Asyik, Dalang Akan Dapatkan Insentif, Ini Kata Pak Menteri

Minggu, 20 Februari 2022 | 14:25 WIB
header img
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartato

SURABAYA, iNewsKediri — Profesi dalang terimbas langsung oleh kebijakan PPKM, oleh karena itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjanjikan pemberian insentif bagi seniman dalang di Indonesia

Saat pertemuan dengan seniman dalang yang tergabung dalam Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) di Hotel JW Marriot Surabaya, Airlangga mengatakan akan memikirkan bagaimana supaya dalang punya keleluasaan untuk menggelar pertunjukan.

"Kami akan pikirkan bagaimana diberikan keleluasaan untuk terus menjalankan pertunjukan seni pedalangan ini," tutur Airlangga pada Sabtu (19/2/2022) malam seperti dilansir okezone.

Dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga juga menjelaskan, dalam situasi PPKM Level 2 pertunjukan masih bisa dilakukan.

Jika PPKM level 3, mencontoh gedung bioskop yang masih diperbolehkan dengan maksimal pengunjung 50 persen, bisa disesuaikan untuk pertunjukan seni yang digelar semalam suntuk.

"Kalau PPKM level 3, sebagai contoh gedung pertunjukan bioskop diperbolehkan beroperasi dengan kapasitas 50 persen, tentu mekanisme untuk pertunjukan wayang yang pertunjukannya semalam suntuk, bisa kita sesuaikan," tuturnya.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengakui, seni tradisional asal Pulau Jawa itu tidak hanya terancam punah akibat larangan pertunjukan di masa pandemi Covid-19 yang telah melanda selama lebih dari dua tahun.

Seniman pedalangan juga menjadi pihak paling terdampak secara ekonomi.

Ketum Golkar menegaskan pertunjukan seni pedalangan tidak boleh punah.

Terlebih, saat ini gamelan sebagai alat musik utama dalam pertunjukan pedalangan telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unesco) pada akhir 2021 kemarin.

“Kami menanyakan kepada senimannya langsung, insentif apa yang bisa diberikan,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan pengurus Pepadi Jawa Timur Kukuh Setyobudi mengaku, seorang dalang dalam satu pertunjukan, di belakangnya melibatkan sebanyak 30 hingga 40 orang seniman.

Ia mengatakan secara ekonomi, seniman pedalangan yang melibatkan banyak seniman, menjadi pihak yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19.

Pepadi berharap seniman pedalangan bisa kembali berkiprah tanpa dibenturkan dengan kebijakan pemerintah maupun masyarakat bawah melalui jam malam PPKM.

"Mungkin pusat membolehkan, tapi di bawah kami dibenturkan. Karena sebenarnya wayang ini, dibalik dalang itu ada puluhan pekerja," kata Kukuh.

Kukuh menambahkan, profesi kerja dalang sering dibenturkan dengan pemberlakuan jam malam selama PPKM.

Bahkan, ia mengaku banyak acara yang sudah dijadwalkan dibatalkan dan para seniman pedalangan harus terusir.

"Kita minta pemerintah buat kebijakan yang policy-nya jangan sampai membenturkan kami seniman dalang. Kami diberi kelonggaran, agar tidak berbenturan dengan di bawah. Kami berharap keluhan kami direspons dan teruskan dengan baik oleh Pak Airlangga," harapnya.

Editor : Rohman

Follow Berita iNews Kediri di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut