KEDIRI, InewsKediri.id - Perkara penganiayaan berujung kematian yang terjadi di Jalan Inspeksi Brantas, Kelurahan Mojoroto Kota Kediri pada awal Oktober lalu akhirnya terungkap. Petugas gabungan anggota Satreskrim Polres Kediri Kota dan Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Timur berhasil menangkap 4 orang pelaku.
Empat pelaku masing-masing BYR warga Kelurahan Tamanan Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, SBS dan AA warga Desa Bulu dan MBM warga Desa Semen Kecamatan Semen Kabupaten Kediri.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Candra mengatakan, dari hasil pemeriksaan dan pengakuan para pelaku, diketahui bahwa penganiyaan dilakukan tidak menggunakan tangan, keempat pelaku juga menginjak-injak korban yang sudah terjadi jatuh. Usai menganiaya, keempat pelaku melarikan diri.
“Kurang dari satu bulan Satreskrim Polres Kediri Kota dengan di backup tim Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur berhasil menangkap empat terduga pelaku atau tersangka penganiyaan yang menyebabkan orang meninggal dunia," kata AKBP Teddy Chandra.
Teddy menyampaikan, kronologis penganiayaan bermula saat salah satu pelaku kencing di sekitar lokasi kejadian, bersamaan dengan hal itu pelaku yang dalam kondisi terpengaruh minuman keras merasa korban yang sedang berada di seberang jalan melihat dan menantangnya.
"Salah satu pelaku sedang buang air kecil, dan korban yang berada di lokasi melihat para pelaku sehingga pelaku yang dalam pengaruh miniman keras merasa korban menantangnya, kemudian langsung memukul dan mengeroyok korban hingga kritis,” jelas Kapolres.
Saat korban tidak sadarkan diri pelaku langsung kabur. Pelaku yang sempat menjalani perawatan di RS Muhammadyah akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (7/11/2023) setelah koma selama tiga hari.
Sementara itu, terkait pengungkapan pelaku Kasatreskrim Polres Kediri Kota Iptu Nova Indra Pratama mengatakan, sebelumnya tim telah melakukan pemeriksaan terhadap 40 CCTV di kota maupun Kabupaten Kediri.
Pergerakan keempat pelaku pun terekam di 6 CCTV, masing-masing di depan BRI Cabang Pembantu Banda, Kampus IIK, Bandar Latte, sekitar Hotel Lotus, perempatan jalan Kawi dan depan Maxy.
"Ada lebih dari 40 CCTV yang kami periksa, dan ada satu yang memang sudah kita curigai. Lalu kita cek, kita lakukan pemeriksaan dan kemudian kita berhasil mengungkap itu, dikuatkan dengan bukti-bukti rekaman dari 6 lokasi CCTV maupun bukti yang lain. Kemudian kita amankan pelaku lainnya," bebernya.
Dalam kasus ini, Nova memastikan tidak ada sangkut paut dengan organisasi apapun, peristiwa murni karena pelaku yang terpengaruh minuman beralkohol.
“Tidak ada keterkaitan dengan organisasi apapun, murni karena pengaruh alkohol,” tandasnya.
Editor : Agung Kridaning Jatmiko