KEDIRI, iNewsKediri.id - Ratusan warga Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri Jawa Timur, saling berdesak-desakan untuk berebut tahu kuning dalam ritual bersih desa dan memeriahkan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI. Warga yang khawatir tidak kebagian, saling dorong dengan warga lainnya.
Tanpa dikomando, ratusan warga ini langsung berebut gunungan tumpeng yang berisi tahu dan aneka hasil bumi di depan makam Syech Zainal Abidin, tokoh agama desa setempat, Jumat (18/8/2023).
Mereka rela berdesak-desakan untuk bisa mendapatkan tahu kuning, dalam tradisi bersih desa, serta untuk memeriahkan hut ke 78 kemerdekaan republik indonesia. Tidak hanya tahu, warga juga saling berebut aneka hasil bumi yang sebelumnya dikirab bersama gunungan tahu keliling desa. Meski panitia beberapa kali mengingatkan agar warga tidak saling dorong, namun warga yang khawatir tidak kebagian tetap merangsek kedepan untuk berebut tahu kuning dan aneka hasil bumi.
Rika, salah satu warga yang turut berebut gunungan mengaku berkeyakinan akan mendapatkan berkah, jika mendapatkan tahu atau hasil bumi yang ada di tumpeng. Karena tahu dan aneka hasil bumi sudah diberi doa oleh tokoh agama dan sesepuh desa setempat.
“Tadi sempat berdesak-desakan dengan yang lain, agar mendapatkan sayuran aneka hasil bumi yang dikirab keliling kampung. Saya setiap tahun selalu ikut berebut, agar mendapat berkah,” kata Rika
Sementara itu, Kades Toyoresmi, Gatot Siswanto mengatakan, kirab gunungan berisi tahu kuning dan aneka hasil bumi, selain sebagai wujud syukur kepada tuhan, juga untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78. Dalam kirab tersebut, terdapat gunungan tumpeng tahu yang berisi sekitar 5000 tahu kuning, dan juga ada aneka hasil bumi.
“Dalam kirab ini ada gunungan tumpeng berisi tahu kuning yang merupakan kuliner khas Kediri,j uga ada hasil panen para petani. hal ini sebagai wujud syukur kepada Tuhan, agar warga desa selalu diberikan keselamatan dan keberkahan,” jelas Gatot.
Selanjutnya keempat tumpeng diarak sepanjang jalan Dusun Besuk dan berakhir di makam Auliya Syech Zainal Abidin, atau warga biasa menyebut Mbah Kabul, yang dipercaya menjadi tokoh cikal bakal wilayah setempat.
Editor : Rohman