KEDIRI, iNewsKediri - Harga jual Pertalite dan Solar sekarang bukanlah keekonomian atau yang sebenarnya.
PT Pertamina mengungkapkan bahwa harga Pertalite seharusnya Rp17.200 per liter.
Perbedaan selisih harga saat ini dan keekonomian menambah berat beban APBN.
Untuk itu, pemerintah berencana menaikan harga BBM subsidi di minggu ini.
Berikut fakta-fakta menarik harga keekonomian Pertalite versi Okezone.
1. Harga Keekonomian Pertalite Kata Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, harga keekonomian Pertalite seharusnya dijual di kisaran Rp14.450 per liter.
Sementara, untuk harga keekonomian solar senilai Rp13.950 per liter.
2. Kata Menko Airlangga
Menko Airlangga mengatakan, harga sejumlah jenis BBM seperti Pertalite dan Pertamax masih di bawah harga keekonomian dan ramah kantong konsumen.
Hal ini menjadi salah satu cara untuk menahan kenaikan angka inflasi.
"Kita lihat harga keekonomian Pertamax Rp15.150 per liter. Namun kita masih memberikan harga eceran Rp12.500 per liter. Demikian juga Pertalite, harga keekonomiannya Rp13.150 per liter, ecerannya masih Rp7.650 per liter," katanya.
3. Blakblakan Dirut Pertamina
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, harga Pertalite dijual jauh di bawah harga keekonomian.
Harga Pertalite saat ini dijual sebesar Rp7.650 per liter padahal seharusnya dijual Rp17.200 per liter (harga keekonomian pada Juli 2022).
Dengan begitu, dari penjualan Pertalite saja ada selisih sebesar Rp9.550 per liter. Hal ini tentu menjadi beban untuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) karena Pertalite masuk kategori BBM subsidi.
4. Hitungan Menteri ESDM Sama dengan Pertamina
Menteri ESDM Arifin Tasrif mempunyai hitungan harga keekonomian Pertalite mencapai Rp17.200 per liter dari harga saat ini Rp7.650 per liter.
Kemudian, harga keekonomian Solar adalah sebesar Rp17.600 per liter. Adapun keekonomian Pertamax adalah sebesar Rp19.900 per liter.
Editor : Rohman