KEDIRI, iNewsKediri - Ditengah mahalnya harga telur dan beras, sejak pagi ratusan warga Kota Kediri, Jawa Timur, rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan telur seharga 25 ribu rupuah perkilogram dan beras seharga 41 ribu 500 untuk lima kilogram beras kualitas medium.
Operasi pasar yang digelar oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Kota Kediri ini selain bertujuan untuk meringankan beban warga, juga merupakan upaya untuk menstabilkan harga.
Mara Kamin Siregar, Pemimpin Cabang Bulog Kediri mengatakan, dalam operasi pasar ini Bulog menyediakan beras sebanyak lima ton, selain operasi pasar ini, Bulog juga menyedikan beras di rumah pangan kita dengan harga yang sama.
Kegiatan ini bertujuan untuk pengendalian harga.
"Dalam operasi pasar ini Bulog menyediakan 5 Ton beras, unutk harganya Rp 41.500 untuk beras kualitas medium," kata Mara Kamin
Sementara itu, Ratna Ningtyas, salah satu pembeli mengatakan untuk mendapatkan telur dan beras tersebut harus mengantre lebih dari setengah jam, dengan harga selisih 3 ribu nanti telud dan beras tersebut akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Tadi untuk mendapatkan beras dan telur harus antre setengah jam, harga telur selisih 3 ribu, dan untuk beras selisih sekitar 2 ribu," ujar Ratna.
Hal senada juga diungkapkan oleh Bella, yang membeli telur, dipasaran harga telur masih tinggi, bisa mencapai 32 ribu rupiah.
"Cuma membeli telur, karena jika dibandingkan dengan dipasarn harganya jauh lebih murah, ini tadi harganya 25 ribu, kalau dipasar 32 ribu," ungkap Bella
Dalam operasi pasar ini, untuk menhindari aksi borong, warga wajib menunjukkan KTP, sehingga setiap arga dibatasi satu kilogram telur dan 5 kilogram beras.
Editor : Rohman