KEDIRI, iNewsKediri.id - Untuk mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun melakukan kegiatan kampanye di stasiun Kediri. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api.
Dalam kampanye tersebut, KAI melakukan imbauan mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual melalui pengeras suara. KAI juga menyampaikan pesan melalui spanduk, poster, pamflet, dan stiker.
Selain menghimbau penumpang, petugas juga membawa berbagai poster himbauan, yang berisi kecaman dan menolak pelecehan seksual di atas angkutan umum, khususnya kereta api. bahkan petugas KAI akan memblack list pelaku pelecehan seksual, naik kereta api.
Vice President Daerah Operasi 7 Madiun Hendra Wahyono melansir pernyataan VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, tujuan dari kampanye serentak ini adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api.
“Kampanye ini penting untuk mengajak kepada masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan,” ujar Hendra.
Dalam kegiatan ini, KAI melibatkan berbagai pihak untuk ikut menyuarakan pencegahan pelecehan seksual di layanan KAI. Pihak-pihak eksternal dalam kampanye serentak tersebut di antaranya Komunitas Pencinta Kereta Api, Komnas Perempuan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, serta tokoh-tokoh dan aktivis anti kekerasan seksual.
Kampanye serentak juga bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api. Kampanye ini penting untuk mengajak kepada masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan, imbuh Hendra.
Hendra menambahkan, petugas KAI baik di stasiun maupun di atas kereta api akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Meski demikian, KAI juga tetap meminta pelanggan agar tetap waspada dan melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.
“Melalui kampanye serentak Cegah Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik ini, kita mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian jarak pendek ataupun jarak jauh,” tutup Hendra.
Di akhir kampanye, PT KAI juga mengajak calon penumpang untuk menandatangani petisi, yang berisi bentuk perlawanan terhadap pelecehan seksual kepada wanita di dalam transportasi umum. iNews Kediri
Editor : Moch Robby