BLITAR, iNewsKediri - Masyarakat Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar kembali gelar kegiatan Kirab Tumpeng Agung ke XI sebagai bentuk perwujudan nilai gotong royong dan nguri-nguri budaya (27/6/2022). Dalam gelaran festival tersebut, juga diramaikan dengan arak-arakan 1000 barong serta pengenalan barong Warak yang merupakan barong asli Desa Modangan.
Festival Kirab Tumpeng Agung dimulai dengan ritual permohonan izin dari situs Balekambang, situs Arca Warak dan di akhiri dengan ritual di Candi Palah Penataran. Kirab Tumpeng Agung digelar dengan berjalan kaki sepanjang jalan Desa Modangan hingga Desa Penataran yang juga tampak cukup ramai dipadati ribuan penonton.
Gelaran Kirab Tumpeng Agung yang digagas oleh LP2BN bersama masyarakat Desa Modangan dan Desa Penataran ini rutin dilakukan setiap tanggal 27 Juni. Hal tersebut didasari dari penemuan tanggal peresmian Candi Penataran yang ditemukan pada prasasti Palah yang kemudian oleh para peneliti dan budayawan disepakati bahwa tanggal tersebut merupakan tanggal 27 di tahun Masehi.
''Tujuan utama sebenarnya nguri-nguri budaya sebagai bentuk mengenali jati diri dan agar masyarakat lebih mencintai budayanya. Setelah pembahasan bersama para tokoh, ditemukannya tanggal pada prasasti Palah. Setelah melalui berbagai perdebatan, akhirnya bersama para ahli disepakati bahwa penanggalan yang ditemukan merupakan tahun masehi.'' Terang Kolam, koordinator Kirab Tumpeng Agung.
Dalam festival Kirab Tumpeng Agung ini juga turut dihadiri dari berbagai kelompok adat & budaya yang juga turut melakukan ritual didalam situs hingga berjalan kaki menyusuri desa Modangan sampai desa Penataran. Selain itu, pada acara tahun ini juga dimeriahkan dengan arak-arakan 1000 barong dan juga barong Warak yang cukup sakral bagi masyarakat desa Modangan. iNews Kediri
Editor : Moch Robby