KEDIRI, iNewsKediri - Tertanggal 6 Juni 2022, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa subvarian baru Omicron telah resmi terdeteksi di Indonesia.
Disebutkan, sub varian baru Omicron tersebut adalah BA.4 dan BA.5 yang disinyalir memiliki tingkat penularan lebih cepat.
Tetapi tingkat keganasan atau kesakitannya pada pasien yang terkonfirmasi positif lebih rendah.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH saat konferensi pers secara virtual di gedung Kemenkes, Jakarta pada Jumat 10 Juni 2022.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan, awal mula masuknya varian baru Omicron ini terjadi di Bali.
Terdapat empat kasus dimana satu orang positif BA.4 dan merupakan WNI dan sisanya kasus positif BA.5.
Mereka merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23 sampai 28 Mei.
Kondisi klinis mereka pada saat terkena varian baru Omicron iniadalah tidak terlalu bergejala, hanya sakit tenggorokan kering dan pegal-pegal.
Kondisi merekapun rata-rata telah vaksin kedua dan ada pula yang telah melakukanvaksin Booster hingga empat kali.
Dengan munculnya kasus ini, Dr. Syahril berpesankepada masyarakat untuk mewaspadai imunitas merekayang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian omicron atau bisa disebut immune escape.
Setiap kali virus bermutasi, ada kemungkinan varian baru tersebut memiliki kemampuan untuk menghindari antibodi yang sudah terbentuk.
Seiring berjalannya waktu, sel imun juga mengalami penurunan untuk mengenali virus.
Maka dari itu, vaksin booster dikatakan penting untuk meningkatkan kembali daya tahan tubuh dalam mengenali virus.
Sehingga, imun lebih mudah mengendalikan penyakit.
Namun, masyarakat didiimbau untuk tetap disiplin menjalani protokol kesehatan untuk menghadapi Omicron BA.4, BA.5, dan mutasi virus corona lainnya. (Adma Novita Sari)
Editor : Rohman