MALANG,iNewsKediri – Hariyanto (50) warga Jalan Danau Rawa Pening Dalam, Kelurahan Sawojajar Kota Malang adalah seorang difabel. Kecelakaan saat kerja di Sawahlunto, Sumatera Barat membuat kakinya cacat permanen.
Kendati demikian, keterbatasan fisik itu tidak menyurutkan semangatnya untuk berkreasi. Hariyanto membuat kerajinan yang diolah dari limbah onderdil sepeda motor. Hasilnya berupa barang seni, yakni diantaranya replika motor, helikopter dan tang.
Hasil karya Hariyanto telah mendatangkan penghasilan jutaan rupiah.“Sebenarnya kalau membuat kreasi dari onderdil bekas ini sudah mulai tahun 1989 saat kelas 3 SMP,” ujar Hariyanto kepada wartawan Senin (21/3/2022).
“Tapi kemudian saya fokus pada bengkel las pagar dan merangkai onderdil bekas ini hanya saya jadikan pekerjaan sampingan saja,” tambahnya. Hariyanto memperoleh bahan baku dari teman-temannya yang memiliki bengkel motor.
Onderdil bekas seperti rantai, busi, penutup karburator, per dan lainnya itu, sudah tidak terpakai. Dengan bermodal lem dan ketrampilan seni, ia rekatkan bahan-bahan yang tidak terpakai itu di atas tatakan kayu atau seng.
Jadilah replika helikopter. Kemudian juga sebuah sepeda motor. “Prosesnya mudah saja. Onderdil ini dibersihkan dulu tetapi tidak perlu dicuci. Kemudian onderdil yang sudah dibersihkan direkatkan menggunakan lem dan dibentuk sesuai dengan model yang diinginkan,” terangnya.
Karya Hariyanto mengundang banyak peminat. Saat ia coba mengunggah di media sosial, banyak orang yang bersedia membeli. Tidak hanya dari Kota Malang. Seorang warga Makassar juga berminat mengorder karyannya.
“Pembeli asal Makassar itu bahkan sudah dua kali membeli,” paparnya. Hariyanto mematok karyannya dengan harga terendah Rp 5.000 dan termahal Rp 700.000, yakni replika tank.
Hariyanto mengaku tidak merasa kesulitan membuat karya seninya. Ia hanya butuh ketelitian, kejelian serta ditambah lem yang kuat. Ia mengaku mendapat ide membuat barang seni dari limbah onderdil secara spontan.
“Idenya langsung saja biasanya. Menyesuaikan dengan bahan yang ada,” pungkasnya.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait