Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia Didominasi Pasien OTG dan Bergejala Ringan

Ahmad Ghozali
Covid-19 varian Omicron menurut dokter di Afrika Selatan bergejala ringan dan bisa dirawat di rumah.(Foto:Ist)

KEDIRI, iNewsKediri - Kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Bahkan jumlah kasus didominasi positif Covid-19 cairan Omicron.

Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) rata rata pasien yang positif Covid-19 varian Omicron didominasi OTG dan gejala ringan.

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan dari 20.920 pasien dirawat di rumah sakit per 13 Februari 2022, 4.037 di antaranya OTG dan 9.664 bergejala ringan. 

Sebagian besar pasien di rumah sakit tidak perlu terapi oksigen.

“Catatan hingga 13 Februari lalu, pasien OTG dan ringan yang dirawat di rumah sakit dan sebagian besar tidak perlu terapi oksigen masih mendominasi,” kata Nadia mengutip okezone dalam rilis kemenkes, Rabu 16 Februari 2022.

Nadia mengatakan “Ini artinya 65,49% dari pasien bisa isoman (isolasi mandiri) di rumah atau di isoter (isolasi terpusat) di tempat yang disediakan pemerintah selain di rumah sakit,” paparnya.

Bahkan, kata Nadia, layanan telemedisin dan pengantaran obat bagi pasien isoman sudah jauh lebih baik dan lebih siap melayani pasien sejak Kemenkes melakukan percepatan pelayanan 29 Januari 2022 lalu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan saat ini orang tanpa gejala (OTG) ataupun yang bergejala ringan akibat Covid-19 masih mendominasi di tengah lonjakan kasus Covid-19 saat ini akibat varian Omicron.

Dari 130.346 pasien yang menghubungi layanan telemedisin, 97% sudah berkonsultasi jarak jauh dengan dokter atau tenaga kesehatan dan menerima resep elektronik dari layanan telemedisin.

Lalu 85% diantaranya sudah menerima paket obat gratis dari Kemenkes di hari yang sama atau H+1.

“Sisanya H+2 14% dan H+3 1%. Kemenkes akan terus memperbaiki kinerja untuk meningkatkan pengiriman obat hingga maksimal pasien menerima obat H+1,” ungkap Nadia.

Kendati begitu masih sedikit pasien isolasi mandiri yang memanfaatkan layanan telemedisin gratis ini.

Sejak 17 Januari sampai 13 Februari 2022, dari 346,930 kasus terkonfirmasi Covid-19 130,346 (38%) pasien yang melakukan layanan telemedisin.

“Dengan mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan kita, pasien yang memiliki gejala sedang hingga kritis jadi tertangani dengan lebih baik dan mengurangi risiko terburuk akibat Covid-19. Sekali lagi kami menghimbau agar pasien OTG dan bergejala ringan segera memanfaatkan layanan telemedisin maupun isolasi terpusat yang akan dilayani oleh tenaga medis kita,” pesan Nadia.

 

Editor : Rohman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network