Bahkan, komunikasi politik dinyatakan sebagai “urat nadi” proses politik.
Bagaimana tidak, aneka struktur politik seperti parlemen, kepresidenan, partai politik, lembaga swadaya masyarakat, kelompok kepentingan, dan warganegara biasa memperoleh informasi politik melalui komunikasi politik ini.
Setiap struktur jadi tahu apa yang telah dan akan dilakukan berdasarkan informasi ini.
"Konsep-konsep seperti komunikator, pesan, media, komunikan, dan feedback sesungguhnya juga digunakan dalam komunikasi politik.
Titik perbedaan utama pada komunikasi politik adalah, komunikasi politik mengkhususkan diri dalam hal penyampaian informasi politik," ujar Mujianto menjelaskan.
Hal yang pasti dengan adanya perkembangan zaman yang sudah modern ini, sistem politik juga banyak mengalami perubahan dalam setiap peraturannya.
Secara umum menurut Mujianto, ilmu politik dapat dipahami sebagai ilmu kemasyarakatan yang mempelajari aktivitas manusia dalam kehidupan bernegara dari segala aspek seperti kekuasaan, pengaruh, kekuatan, wewenang, kebijakan, pengaturan, pengambilan keputusan, alokasi, pemerintahan dan kepentingan.
Editor : Rohman
Artikel Terkait