KEDIRI, iNewsKediri - Di dunia modern seperti sekarang, masyarakat urban semakin kompleks.
Kepedulian masyarakat saat ini terhadap keberlanjutan bumi, lingkungan sekitar, kesehatan mental, dan kesehatn fisik memungkian orang-orang untuk beralih dari daging protein hewani ke daging protein nabati.
Itu kenapa muncul kelompok-kelompok vegetarian atau orang yang tidak makan daging hewani.
Berangkat dari itu, kini muncul dan lagi ngetren daging tapi tidak berasal dari protein hewani, melainkan nabati.
Ya, kini Anda bisa menemukan daging tapi dibuat dari biji-bijian, salah satunya terbuat dari protein kedelai.
Daging alternatif, biasa disebutnya, ini kian populer di masyarakat terlebih isu sustainable terus digelorakan.
Bahkan, brand F&B OFF MEAT™ memberi nama daging alternatif tersebut dengan sebutan #DagingMasaDepan.
Daging yang terbuat dari protein kedelai itu diklaim rendah kolesterol namun tinggi protein.
"Bahkan, #DagingMasaDepan itu dipercaya memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah, tinggi serat, kaya akan mineral dan vitamin, serta kandungan antioksidan yang tinggi," kata Dominik Laurus, Co-Founder dan CEO OFF FOODS®, dalam keterangan resminya yang diterima MNC Portal, Jumat (25/3/2022).
Lebih lanjut, selebriti muda Brandon Salim ternyata sudah mulai ke arah konsumsi daging protein nabati tersebut.
Menurutnya, itu adalah langkah nyata yang bisa dilakukan generasi saat ini untuk selamatkan bumi.
"Menyelamatkan bumi itu tidak sulit. Kita bisa membantu memperlambat proses pemanasan global dengan mengurangi konsumsi daging hewani dan mulai beralih ke konsumsi daging protein nabati," terang Brandon.
Bicara soal daging alternatif, menurut Ahli Gizi Klinis Jennifer Maeng dari Chelsea Nutrition, daging alternatif itu memang pada umumnya terbuat dari protein kacang-kacangan atau biji-bijian seperti kedelai.
"Namun, masalahnya sekarang adalah untuk bisa membuat taste dan tekstur dari daging alternatif serupa dengan daging hewani, diperlukan bahan tambahan lain seperti thickeners, minyak, dan perasa buatan," terang Maeng, dikutip dari laman Hello Giggles.
Nah, soal apakah memang daging alternatif ini lebih sehat dibanding daging hewani, Maeng mengatakan ada kerumitan di sana.
"Daging alternatif pada umumnya adalah makanan olahan yang tinggi natrium.
Belum lagi, makanan ini mengandung bahan-bahan yang dimodifikasi secara genetik dan bahan yang high-process seperti konsentrat protein kedelai, minyak canola, dan safflower," ungkapnya.
Tapi, dijelaskan Ahli Nutrisi sekaligus Founder dari Real Nutrition Amy Shapiro, jika daging alternatif dikonsumsi dalam jumlah yang wajar itu tidak akan jadi masalah.
"Menjadi kurang tepat ketika Anda mengganti total sumber protein utama Anda dengan daging protein nabati ini.
Agar meminimalisir risiko kurang baik untuk tubuh Anda, baca label dan ketahui lebih banyak soal makanan yang Anda makan tersebut, ya," sarannya.
"Daging alternatif terbukti memberi manfaat yang baik untuk lingkungan. Tapi, kalau soal manfaat kesehatan, akan sangat tergantung dari seberapa banyak Anda memakannya dan apakah Anda punya kondisi tertentu terkait dengan protein nabati itu sendiri," tambah Maeng.
Editor : Rohman