Konservasi Cagar Budaya Goa Selomangleng, Petugas Bersihkan Jelaga dan Vandalisme

KEDIRI, iNewsKediri.id - Guna menjaga dan melindungi benda atau situs cagar budaya dari kerusakan, petugas Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 11 melakukan konservasi terhadap Goa Selomangleng yang terletak di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Proses konservasi ini mencakup berbagai tindakan, mulai dari pembersihan, hingga pemeliharaan untuk mempertahankan kondisi aslinya.
Proses pembersihan dilakukan dengan cara menyikat satu per satu dinding dan arca di dalam dan luar goa yang terdapat kotoran, baik berupa jelaga sisa dari pembakaran dupa saat ritual, serta kotoran coretan-coretan tangan jahil.
Pamong Budaya Ahli Pertama BPKW XI, Ira Fatmawati mengatakan, sasaran pertema pembersihan adalah jelaga dari bekas pembakaran dupa serta pembersihan vandalisme coretan menggunakan cas. Saat proses pembersihan, coretan baru terlihat ketika jelaga telah hilang, sehingga pihaknya terpaksa melakukan pembersihan 2 kali. Untuk sasaran pembersiha kedua adalah pembersihan luar goa yang ditumbuhi lumut dan alga lichen atau lumut kerak.
"Sebelum pelaksanaan konservasi telah diawali dengan proses kajian konservasi pada tahun 2023, dan dari hasil kajian tersebut terbit rekomendasi terkait bahan dan metode yang digunakan untuk proses konservasi," kata Ira Fatmawati, Jumat (13/6/2025).
Masih kata Ira, dalam proses pembersihan tersebut tantangan yang dihadapi adalah banyaknya coretan-coretan beragam warna, dan untuk jelaganya cukup susah dibersihkan karena belum pernah di konservasi sebelumnya.
"Di ruang 1 tadi ada coretan-coretan warna putih dan di ruang 2 coretan warna merah, sementara untuk pembersihan jelaga cukup susah karena belum pernah di konservasi sebelumnya, sedangkan kegiatan masyarakat menggunakan dupa intens sekali dan letaknya dekat dengan objek, sehingga minyak yang dihasilkan oleh dupa menempel pada objek cagar budaya," jelasnya.
Ira menambahkan, di hari keempat proses konservasi ini pihaknya terus mencoba untuk melakukan pembersihan secara optimal. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat dalam melaksanakan ritual bersama-sama melindungi objek cagar budaya dengan cara menggunakan dupa tidak terlalu dekat dengan objek cagar budaya.
"Kami mengimbau saat menggunakan dupa tidal diletakkan terlalu dekat dengan objek cagar budaya dan kalau bisa dupa diletakkan di luar goa, dan juga jangan menmgambil maupun mencongkel objek cagar budaya," imbaunya.
Pelaksanaan konservasi ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Juni hingga 16 Juni mendatang, berdasarkan data ini merupakan kali pertama pelaksanaan konservasi, karena belum ada riwayat pelaksanaannya.
Editor : Agung K Jatmiko