iNewsKediri - Sunscreen atau dikenal dengan tabir surya adalah bahan aktif yang diaplikasikan ke kulit dengan tujuan untuk melindungi kulit kita dari paparan sinar matahari, terutama ultraviolet (UV).
dr. Eva Lydiawati, M.Ked.Klin., Sp.DV menjelaskan, Sunscreen kita perlukan guna menghindari beberapa efek buruk dari ultraviolet bila terkena ke kulit kita secara berlebihan.
Paparan sinar ultraviolet-A (UVA) berlebih akan menimbulkan gejala aging atau penuaan kulit, seperti kulit kusam dan keriput/kerutan, sedangkan ultraviolet-B (UVB) menimbulkan efek burn atau kulit terbakar dan bercak kehitaman di kulit.
Tidak hanya itu, paparan UV berlebih juga bisa memicu timbulnya berbagai keganasan di kulit. "Jadi, tak perlu diragukan lagi deh pentingnya sunscreen untuk kulit kita," Ujar dokter Spesialis Kulit dan Kelamin ini.
Dokter yang praktek di RS Islam Aminah Blitar ini menambahkan, berbagai informasi tentang sunscreen telah beredar luas.
Akan tetapi, tidak semua informasi itu benar, ada juga yang sebatas mitos belaka.
Informasi yang salah tersebut dikhawatirkan membuat kita jadi salah dalam menggunakan sunscreen, yang bisa mengurangi fungsi kegunaannya.
Lalu, apa saja mitos dan fakta tentang sunscreen? Yuk, kita bahas satu persatu bersama Dokter cantik ini!
MITOS: Sunscreen hanya untuk wanita
FAKTA: Sunscreen dibutuhkan oleh pria maupun wanita dengan berbagai usia.
Pemahaman tentang sunscreen yang hanya diperlukan oleh wanita tidaklah benar.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa kerusakan kulit akibat sinar matahari dapat ditemukan di berbagai usia, baik pria maupun wanita. Sehingga, setiap orang, baik bayi hingga lanjut usia membutuhkan sunscreen untuk melindungi kulit.
MITOS: Semua jenis sunscreen sama
FAKTA: Sunscreen berbeda sesuai dengan bentuk sediaan dan daya proteksinya.
Mitos bahwa semua jenis sunscreen sama saja membuat kita salah dalam menentukan jenis sunscreen untuk kulit kita.
Beberapa produk sunscreen memiliki bentuk sediaan berupa krim, gel, lotion, spray, atau stick.
Berbagai bentuk sediaan tersebut ditujukan untuk jenis kulit dan tujuan yang berbeda, misalkan untuk wajah bisa kita gunakan krim atau gel, lotion untuk badan, dan spray atau stick bisa digunakan untuk mempermudah penggunaannya.
Bahan aktif sunscreen juga memiliki daya proteksi yang berbeda-beda. Kemampuan proteksi terhadap sinar UVB dikenal dengan istilah Sun Protection Factor (SPF), sedangkan proteksi terhadap sinar UVA dinyatakan dengan istilah Protetion Grade of UVA (PA). Pastikan memilih produk sunscreen dengan keterangan perlindungan broadspectrum untuk UVA dan UVB, atau dinyatakan dalam SPF dan PA pada setiap kemasannya, agar optimal melindungi kulit kita.
MITOS: SPF lebih tinggi pasti melindungi kulit lebih baik
FAKTA: Sunscreen dengan SPF lebih tinggi belum tentu lebih baik
Pemilihan sunscreen yang tepat tidak hanya dengan memilihi SPF tertinggi. Ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan, seperti bentuk sediaan, jumlah sunscreen untuk sekali pemakaian, dan pengolesan ulang. Pada umumnya, sunscreen perlu pengolesan ulang setelah 4-5 jam agar daya proteksinya optimal.
Sehingga sunscreen dengan SPF yang lebih tinggi pun tidak akan lebih baik bila tidak dioleskan ulang dengan tepat. Gunakanlah sunscreen dengan SPF minimal 30 dan PA ++ (broad spectrum).
MITOS: Sunscreen membuat tubuh kekurangan vitamin D
FAKTA: Sunscreen tidak menyebabkan kekurangan vitamin D
Sinar matahari memang diperlukan oleh tubuh kita, terutama dalam pembentukan vitamin D.
Akan tetapi, paparan sinar matahari dalam waktu yang lama semakin menambah risiko keganasan pada kulit. Berjemur atau melakukan aktivitas langsung di bawah sinar matahari cukup dilakukan selama 5-30 menit sehari.
Area wajah, leher, atau lengan dapat tetap dilindungi dengan sunscreen pada saat berjemur.
MITOS: Produk make up ber-SPF sudah cukup tanpa perlu produk sunscreen khusus
FAKTA: Tetap diperlukan penggunaan sunscreen sebelum make up ber-SPF.
Produk make up yang mengandung SPF banyak kita temukan di pasaran. Produk tersebut dapat juga digunakan sebagai pelindung tambahan untuk kulit kita.
Akan tetapi, apakah mungkin jumlah produk make up yang kita gunakan tersebut cukup melindungi? Untuk area wajah, sunscreen perlu dioleskan dengan takaran setara dengan panjang 2 jari tangan kita.
Jadi, produk make up dengan SPF dapat saja digunakan bila mencukupi takaran tersebut dan dengan kadar SPF dan PA minimal untuk proteksi kulit terhadap sinar matahari.
MITOS: Tidak perlu menggunakan sunscreen saat cuaca mendung atau hujan
FAKTA: Sunscreen tetap diperlukan di berbagai cuaca
Cuaca mendung atau hujan pun memiliki kadar UV yang hampir sama dibandingkan dengan cuaca cerah.
Risiko kerusakan kulit akibat sinar matahari tetap didapatkan meskipun cuaca sedang mendung. Sehingga, tetap diperlukan sunscreen di berbagai cuaca.
MITOS: Tidak perlu menggunakan sunscreen saat di dalam ruangan
FAKTA: Sinar UV tetap dapat masuk ke dalam ruangan, sehingga tetap diperlukan sunscreen
Tanpa disadari, sinar matahari tetap dapat masuk ke dalam ruangan melalui celah-celah kecil atau jendela.
Kadar sinar UV yang masuk mungkin tidak sebanyak yang kita dapatkan ketika berada di luar ruangan, tetapi risiko kerusakan kulit akan tetap kita dapatkan pula bila di dalam ruangan. Jadi, jangan lupa untuk tetap menggunakan sunscreen meskipun kita beraktivitas di dalam ruangan ya.
Demikian beberapa mitos dan fakta seputar sunscreen. Gunakanlah sunscreen dengan tepat, untuk memastikan perlindungannya optimal.
Pastikan kita tidak lupa juga untuk membaca keterangan pada label/kemasan produk, agar kita bisa mengaplikasikannya dengan tepat. Nah, bila ada hal yang masih diragukan atau keluhan terkait penggunakan sunscreen, pastikan untuk segera berkonsultasi dan memeriksakan diri ke ahlinya ya, agar kesehatan kulit kita tetap terjaga dengan maksimal.
Editor : Rohman