Kia Arianda, Gadis Cilik Asal Kota Kediri Pukau Pengunjung Manca Dalam Ajang Bangkok Fasion Week

KEDIRI,iNewsKediri.id - Seorang anak asal SDN Burengan 2 Kota Kediri, Jawa Timur, berhasil memukau pengunjung mancanegara, di pentas internasional Bangkok Fashion Week. Dengan mengenakan pakaian khas adat jawa, Kia Arianda siswa kelas 3 ini membuat pengunjung Bangkok Fashion Week terpukau dengan kelugasan dan kelincahannya dalam memamerkan busana.

Bakat Kia Arianda, putri pasangan Ari Sardito dan Hudi Wiyasari, warga kelurahan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur ini sudah terlihat sejak dini. Bermula dari kegemarannya bergaya di depan cermin dan berlenggak-lenggok bak di atas catwalk membuat Kia Arianda tampil di Bangkok Fashion Week. Model cilik berusia 9 tahun yang bersekolah di SDN Burengan 2 Kota Kediri ini tidak menyangka bakal mewakili Indonesia di ajang internasional tersebut.

Kia Arianda mengaku bangga bisa membawa bangsa Indonesia ke kancah internasional melalui modeling, sehingga setiap hari dirinya selalu berlatih, serta bersekolah modeling untuk mengasah bakat yang telah dimilikinya.

“Senang bisa membawa nama Indonesia ke dunia internasional melalui modeling. Selain berlatih di rumah, sama bunda aku juga di kursusin di sekolah model,” ucap Kia saat istirahat usai belajar olahraga.

Sementara itu, Hudi Wiyasari, Ibunda Kia Arianda mengungkapkan jika bakat kia sudah terlihat sejak dini, terlihat sering berlenggak-lenggok didepan kaca, sehingga untuk mengasah bakatnya tersebut, Hudi memberikan pendidikan di sekolah modeling.

“Awalnya dirumah sering lenggak-lenggok didepan cermin, terus saya perhatikan kok sepertinya Kia tertarik dengan dunia model dan fashion, akhirnya saya masukkan di sekolah modeling,” jelas ibunda Kia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ari Sardito, ayahanda Kia Arianda,  untuk memberikan basic pengalaman di bidang modeling, dirinya memberikan kursus modeling bagi Kia, selain itu, untuk penguatan mental, Kia sering kali diikutkan dalam ajang fashion di manapun.

“Selain sekolah modeling, untuk mengasah mentalnya kami sering mengikutkan Kia di ajang kompetisi fashion, dimanapun ada lomba fashion, kami berusaha untuk mengikutkan dimanapun lokasinya, tujuannya untuk memberikan basic pengalaman,” tutur ayah Kia.

Dukungan terhadap Kia untuk mengasah bakat dibidang modeling tidak hanya datang dari keluarga, namun juga dari sekolah yang memberikan dukungan sepenuhnya.

Suwandi, Kepala Sekolah SDN Burengan 2 Kota Kediri mengatakan, profil Kia Arianda di sekolah merupakan anak yang pendiam namun penurut dan bertanggung jawab. Kendati demikian, bakat dibidang seni dan modeling sudah terlihat, bahkan Kia sering kali mengikuti ajang perlombaan serupa. Oleh karenanya pihak sekolah sangat mengapresiasi atas semua capaian dari Kia Arianda. Bahkan, dalam ajang Bangkok Fashion Week tersebut, Kia mengenakan pakaian adat khas Jawa dimana pakaian tersebut telah rutin dikenakan di sekolah setiap hari Kamis, sehingga dalam penampilannya, Kia terlihat natural.

“Kia itu anaknya pendiam, penurut dan bertanggung jawab, bakat seninya juga sudah terlihat sejak dulu, tidak hanya budang fashion, bahkan setiap kali ada pelajaran menyanyi, Kia selalu tunjuk jari, untuk menyanyi di depan teman-temannya,” tutur Suwandi.

“Di gelaran Bangkok Fashion Week itu Kia mengenakan busana tradisional khas jawa, sementara di sekolah kami, setiap hari Kamis juga menerapkan penggunaan pakaian adat untuk mengenalkan budaya asli Indonesia, sehingga ketika Kia memperagakan busana adat sudah terlihat natural,” imbuh Suwandi.

Masih kata Suwandi, Kia seringkali mewakili sekolah untuk mengikuti lomba, khususnya lomba fashion show, baik disekitar Kediri, bahkan di sejumlah daerah di Indonesia. Pihak sekolah juga berpesan kepada Kia agar senantiasa giat berlatih dan mencari ilmu, agar kedepannya dapat terus berkembang dan cita-citanya untuk membawa nama Indonesia di mata internasional dapat terwujud.

“Kami selalu berpesan kepada Kia agar senantiasa giat belajar dan berlatih, agar cita-citanya untuk membawa nama Indonesia ke internasional melalui modeling dapat tercapai,” pungkas Suwandi.

Editor : Agung Kridaning Jatmiko