PATI, iNewsKediri - Inilah sosok Mbah Sunari, pemilik lahan yang saat ini menjadi sengketa di Dukuhseti.
Sengketa lahan yang melibatkan instansi pemerintah dan lembaga pendidikan ini sontak mencuat ke publik.
Sebab sudah berlarut lama perselisihan terjadi namun belum menemui jalan terang.
Mbah Sunari, pemilik lahan yang mengaku memiliki sertifikat asli lahan merupakan sosok kakek tua yang bekerja sebagai nelayan.
Selain mencari ikan, ia juga biasa mencari kayu dihutan, bahkan juga menjadi petani.
Kerja keras Mbah Sunari ini bukan hanya sekedar mengisi waktu luang belaka.
Tetapi ia memiliki harapan bisa membeli sebidang tanah untuk bisa ditanami padi atau buah-buahan agar bisa hidup selayaknya orang-orang pada umumnya.
Namun nasib baik kadang tidak selalu dirasakan oleh setiap orang.
Karena Mbah Sunari yang saat ini tinggal di Desa Dukuhseti Kabupaten Pati ini belum bisa menikmati hasil usahanya lantaran tanah dari hasil kerja keras selama ia masih muda malah digunakan untuk aktivitas kantor desa dan dibangun sekolah sejak puluhan tahun yang lalu.
Dan demi memperjuangkan haknya, Mbah Sunari telah meminta bantuan pada banyak pihak, termasuk Bupati.
Namun belum ada kejelasan dalam penyelesaian sengketa tersebut.
Hingga saat ini Mbah Sunari masih terus berharap ada pejabat pemerintah yang terketuk pintu hatinya agar membantu menyelesaikan masalah ini.
Tanah dengan nomor sertipikat 342 seluas 2500 m2 atas nama Soenari Bin Tanus telah dibeli sejak 1963, namun dengan tanpa hak atau ijin telah dipakai oleh pemerintah desa dan sekolah.
Indah, anak Mbah Sunari pun mengaku sampai merintih sedih saat mendengar cerita dari ayahnya.
"Saya kalau mendengar bapak cerita soal masa mudanya waktu mencari uang sampai nangis mas".
Sementara saat Mbah Sunari ditanya tentang apa keinginannya dimasa tua ini menjawab, "Saya mau tanah saya kembali, buat nanam pohon pisang supaya bisa dijual ke pasar".
Sebagaimana diketahui, saat ini tanah yang masih dalam penguasaan pihak pemerintah desa dan sekolah ditanami pohon pisang oleh Mbah Sunari karena ia berharap di akhir hidup, setidaknya bisa merasakan punya sawah dan mengelolanya.
Dan itu merupakan keinginan sejak puluhan tahun lalu.
Untuk memperjuangkan hak atas lahan miliknya, Mbah Sunari juga memiliki niat untuk melaporkan masalah ini ke POLDA Jateng hingga ke KPK.
Editor : Rohman