KEDIRI, iNewsKediri - Ratusan warga Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berburu 1 ton ikan dalam kegiatan Grobyak Ikan. Tradisi grobyak ikan menjadi even tahunan desa dalam rangka merayakan bulan baru Muharam, atau bulan Suro dalam penanggalan jawa. Dengan menggunakan alat tradisonal bernama susuk, para peserta berlomba – lomba untuk menangkap ikan.
Ratusan warga ini rela berdesak – desakan serta belepotan air bercampur lumpur di Sumber Gundi, untuk mendapatkan ikan dalam acara grobyak ikan. Acara yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun oleh pemrintah desa ini dalam rangka perayaan bulan Muharram , atau bulan Suro dalam penanggalan jawa.
Dengan bercampur lumpur, membuat tradisi unik ini semakin seru. Laki – laki dan perempuan dari berbagai usia larut dalam keseruan tradisi grobyak ikan ini . Mereka larut dalam kebersamaan menangkap ikan seberat lebih dari satu ton.
Warga Mendapatkan Ikan Sebesar Paha Orang Dewasa
Hamzah, salah satu peserta grobyak ikan yang setiap tahun rutin mengikuti kegiatan ini mengaku senang mendapatkan beragam jenis ikan yang berukuran besar, bahkan salah satunya seberat delapan kilo setengah, nantinya ikan tersebut akan dimasak dan dimakan bersama dengan keluarga.
“Setiap tahun selalu ikut, namun baru kali ini mendapatkan ikan besar. Ini tadi mendapatkan ikan mas seberat 8,5 kilogram, nanti mau dimasak dan dimakan bersama keluaraga,” ujarnya.
Hal senada juga di ungkapkan oleh Azhar yang mendapatkan ikan patin seberat hampir sembilan kilogram setelah berburu dengan ratusan peserta lainnya selama 10 menit, meski baru kali pertama mengikuti kegiatan ini dan merelakan kedinginan, dirinya merasa puas dengan ikan yang didapatnya.
Warga Mendapatkan Ikan
“Setelah nyebur 10 menit langsung dapat ikan patin besar, beratnya 8,9 kilogram, tahun – tahun sebelumnya Cuma melihat, sekarang baru tertarik dan langsung mendapatkan yang besar,” ungkapnya.
Sementara itu, Don Vito Gusbaki, Kades Tanjung mengatakan, kegiatan ini merupakan tradisi tahunan setiap bulan Suro di penanggalan jawa. Selain berlangsung setiap Suro atau Muharram, tradisi ini juga sebagai bagian dari rangkaian acara bersih desa. Kegiatan ini baru dilakukan kembali tahun ini, setelah dua tahun berhenti karena adanya pandemi. Total ikan yang diperebutkan seberat lebih dari satu ton, beragam jenis, seperti ikan mas, nila, dan patin dengan bobot terberat 17 kilogram.
“Ini kegiatan rutin tahunan, namun karena pandemi sejak dua tahun lalu tidak diadakan, tahun ini baru kembali diadakan, sementara total ikan yang diperebutkan beratnya lebih dari 1 Ton dengan jenis yang beragam,” tutur Kades.
Grobyak ikan sendiri merupakan tradisi turun-temurun memanen ikan hanya pada bulan suro. Dengan diadakan kegiatan tersebut, diharapkan warga sekitar bisa bersama – sama menjaga ekosistem agar tetap lestari.
Editor : Moch Robby