KEDIRI, iNewsKediri.id - Warga Desa Gayam, Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Jawa Timur Digemparkan atas temuan benda diduga cagar budaya berupa arca di sebuah lahan perkebunan tebu. Temuan Arca yang diduga peninggalan era Kerajaan Kahuripan tersebut kali pertama ditemukan salah satu warga saat membajak sawah yang hendak ditanami tebu, Jumat (20/6/2025) sore.
Tarmuji, salah satu warga mengatakan, awal penemuan arca tersebut adalah adanya pekerja yang sedang membajak sawah dengan menggunakan traktor dan membentur sebuah batu, setelah di lihat ternyata sebuah arca.
"Waktu dibajak menggunakan traktor tiba - tiba membentur batu, setelah diperiksa ternyata arca. Awalnya tidak tahu kalau arca, karena posisinya terjungkal dengan kepala dibawah, sehingga kelihatan seperti batu saja, " kata Tarmuji.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi saat ditemui di kantor Desa Gayam mengatakan, atas temuan tersebut langkah awal yang dilakukan oleh dinas adalah mengamankan dengan memindahkannya ke kantor desa Gayam, selanjutnya pihaknya segera berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI untuk langkah-langkah selanjutnya.
"Saat ini arca tersebut kita amankan terlebih dahulu di kantor desa, selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan BPKW XI untuk langkah-langkah berikutnya," jelas Mustika, Sabtu (21/6/2025).
Masih kata Mustika, kami akan segera melaporkan ke Bupati dan berkirim surat ke BPKW XI yang membidangi tentang benda purbakala, karena arca tersebut masih menjadi misteri pasalnya bagian kepala arca yang menggambarkan bentuk dala kondisi rusak, sehingga perlu pemeriksaan secara mendalam.
"Arca ini masih menyimpan misteri, karena bagian atasnya yang paling penting menggambarkan sosok apa masih hilang sehingga perlu pendalaman lagi," imbuhnya.
Eko Priyatno, Kepala Bidang Sejarah dan Purbakala Disparbud Kabupaten Kediri mengatakan arca tersebut berukuran lebar 47 cm dan tinggi 74 cm. Dari asumsi awal, arca tersebut berupa arca brahma catur muka, namun merujuk dari temuan tahun 2007 yang ditemukan tidak jauh dari lokasi saat ini pernah ditemukan arca siwa catur muka, dengan identitas pada mahkota menunjukkan simbol-simbol dari siwa.
"Dari asumsi awal, ini merupakan arca catur muka dengan posisi duduk, nah kebetulan arca ini bagian atasnya tidak ada, namun dugaan awal merupakan arca brahma," jelas Eko.
Eko juga menyampaikan, lokasi temuan berada di kawasan Situs Tondowongso, sehingga dimungkinkan ini merupakan bagian dari percandian tondowongso, dimana sebelumnya pernah dilakukan kajian selama 10 tahun bahwa situs tersebut merupakan peninggalan abad ke-11 yang merupakan era Kerajaan Kahuripan.
"Lokasi temuan berada disekitar Situs Tondowongso, sehingga dimungkinkan ini merupkan peninggalan era kahuripan," pungkas Eko.
Editor : Agung K Jatmiko
Artikel Terkait