Ada WNI yang Terjebak Konflik Rusia-Ukraina, Anggota DPR RI Sukamta Minta Pemerintah Segera Bergerak
KEDIRI, iNewsKediri - Konflik antara negara Rusia dan Ukraina secara tidak langsung juga memberikan dampak kepada masyarakat Indonesia.
Utamanya mereka yang terjebak di lokasi konflik diantara dua negara itu.
Melihat hal tersebut, Anggota Komisi 1 DPR RI Sukamta mengatakan, dampak konflik tersebut secara politik dan ekonomi bisa berpengaruh secara luas bagi beberapa negara lainya seperti Indonesia.
Oleh sebab itu anggota DPR RI asal Yogyakarta ini juga meminta pemerintah melakukan pemetaan dan antisipasi jika konflik di Eropa Timur tersebut berkepanjangan.
“Bisa saja ini menjadi konflik regional yang meluas, menjadi kutub yang bisa menarik negara-negara lain untuk terlibat. Tentu Indonesia tidak boleh masuk dalam kutub konflik tersebut. Kita juga harus bersiap antisipasi jika terjadi kontraksi ekonomi akibat harga minyak yang diprediksi melambung tinggi,” tutur Sukamta.
Situasi konflik Ukraina-Rusia masih memanas setelah Presiden Vladimir Putin resmi mengumumkan operasi militer khusus di Donbas (Ukraina Timur).
Menanggapi perkembangan ini Sukamta meminta pemerintah Indonesia memprioritaskan keselamatan dan keamanan warga negara Indonesia di Ukraina.
“Dengan situasi yang semakin memburuk di Ukraina, perlu ada langkah segera untuk mengevakusi WNI di sana. Kami melihat Kemenlu dan KBRI sudah membuat tahapan tersebut, semoga upaya evakuasi WNI ini bisa berjalan lancar dan aman,” ungkapnya.
Sukamta juga meminta pemerintah Indonesia untuk aktif melakukan upaya diplomasi untuk meredam gejolak dan mendinginkan situasi di sana sehingga eksalasi konflik bisa dicegah.
“Perang harus dicegah, jangan sampai skalanya membesar. Perang tidak akan hadirkan solusi baik bagi Rusia maupun Ukraina, namun hanya akan menghadirkan derita rakyat dan tragedi kemanusian. Oleh sebab itu Indonesia harus mendesak PBB dan komunitas internasional mengambil tindakan paling kuat untuk menghentikan perang,” ujar Sukamta.
Editor : Rohman
Artikel Terkait