KEDIRI, iNewsKediri - Bagi warga Muhammadiyah biasanya menjalankan Shalat Tarawih dengan 4-4-3 ataupun 2-2-2-2-2-1. Bagi anda yang ikut meleksanakan keduanya jangan bingung, ini penjelasan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah Agus Tri Sundani menjelaskan, pada prinsipnya shalat tarawih sama halnya dengan shalat malam sehingga kaum Muslimin wajib berlapang dada dengan perbedaan cara yang ada.
"Sholat tarawih itu kan disebut sebagai sholat lail (sholat malam), atau kalau bangun tidur disebut sebagai sholat tahajud, kalau dilaksanakan di bulan Ramadan disebut dengan tarawih karena ada jeda istirahatnya," terang Agus dalam laman resmi Muhammadiyah.
Agus Tri Sundani menjelaskan, bahwa Imam mazhab seperti Imam Syafii, Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad bin Hambal misalnya melakukan sholat tarawih dengan 20 rakaat dengan satu witir. Sementara Imam Malik melakukan 36 rakaat dengan ditutup sholat witir.
Menurut Agus, beberapa ulama atsar dan sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bahkan ada yang tidak membatasi jumlah rakaat sholat tarawih.
Muhammadiyah sendiri, menurut dia, memilih mengikuti tata cara yang dilakukan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam yakni sholat tarawih dengan dua macam pilihan caranya.
Sholat Tarawih 4-4-3
Pilihan pertama, Muhammadiyah menggunakan formasi 4-4-3 berdasarkan hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Ibunda ‘Aisyah radhiallahu ‘anha yang berbunyi:
"Nabi Shalallahu ‘alaihi wassallam tidak pernah melakukan sholat sunah pada Ramadan dan bulan lainnya lebih dari 11 rakaat. Beliau sholat 4 rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau sholat lagi 4 rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau sholat lagi 3 rakaat (witir)."
"Rakaat pertama witir baca Surat Al A’la, rakaat kedua Al Kafirun, dan rakaat ketiga baca Al Ikhlas. Atau, bisa tiga qul itu (Al Ikhlas, Al Falaq, An-Nas)," papar Agus.
Tarawih 2-2-2-2-2-1
Sedangkan pilihan kedua, menurut Agus, Muhammadiyah memakai formasi 2-2-2-2-2 ditambah satu witir berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim dari sahabat Ibn Abbas yang berbunyi:
"Aku berdiri di samping Rasulullah, kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah sholat 2 rakaat kemudian 2 rakaat lagi, lalu 2 rakaat lagi, dan kemudian 2 rakaat, selanjutnya Rasulullah sholat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan. Maka bangunlah Rasulullah dan sholat 2 rakaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan Sholat Subuh."
"Nah, karena Muhammadiyah memperbandingkan hadis-hadis itu, maka pilihan yang dipilih oleh Tarjih Muhammadiyah adalah dua tadi. Jadi warga Muhammadiyah bisa memilih salah satu dari dua tadi karena itu tanawu’ ibadah. Pilihan dalam ibadah," ungkapnya. Wallahu a'lam bishawab.(okezone.com)
Editor : Moch Robby
Artikel Terkait