BPBD Kediri Diminta Cari Solusi Kerusakan Lingkungan

Kridaning Jatmiko
BPBD Kediri diminta untuk atasi kerusakan lingkungan

KEDIRI, iNewsKediri - Penambangan pasir secara besar-besaran di aliran lahar Gunung Kelud Kabupaten Kediri, Jawa Timur telah menyebabkan kerusakan alam dan berpotensi menimbulkan bencana alam.

Agar kerusakan alam tak semakin parah, Aliansi Penambang Pasir Kediri Raya datangi kantor Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBD) untuk mendesak adanya langkah preventif.

Mewakili para penambang pasir manual, Tubagus Fitrajaya mendatangi ke kantor BPBD Kabupaten Kediri.

Kedatangannya langsung ditemui oleh Kepala BPBD Slamet Turmudi serta Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Dokter Ari Purnomo Adi.

Kedatangan aliansi penambang pasir tradisional ini untuk mendesak BPBD mengambil langkah preventif terhadap aksi penambangan pasir secara besar-besaran di aliran lahar Gunung Kelud.

Sebab, eksplorasi pasir dan batu dengan alat berat telah merusak lingkungan, serta mengacam terjadinya bencana alam.

“Dengan banyaknya alat berat di sekitar Kelud juga menyebabkan konflik di masyarakat, serta memungkinkan terjadinya bencana, harapannya da langkah preventif dari pemerintah, sehingga perlu adanya diskusi seluruh lini untuk menyelesaikan maslah ini,’ ucapnya.

Tubagus menambahkan, aksi penambangan pasir secara besar-besaran itu sudah lama berlangsung, dan semakin marak setelah adanya berbagai proyek besar seperti pembangunan jalan tol Madiun - Surabaya, Bandara Dhoho Kediri, Bendungan Sumantok dan masih banyak lainnya.

Para investor berpindah ke Kediri , setelah material pasir di kawasan Blitar mulai terbatas. Dari sederet perusahaan tambang tersebut, banyak diantaranya tak mengantongi izin alias ilegal.

“Saat ini banyak proyek besar di Kediri yang membutuhkan material itu, sehingga jika sejak awal tidak di tata dengan baik akan terjadi carut marut,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Kediri Slamet Turmudi mengaku akan segera mempelajari masukan dari aliansi penambang pasir tradisional.

Tidak dipungkiri aktivitas penambangan pasir secara besar-besaran menggunakan alat berat mengancam terjadinya bencana alam, khususnya tanah longsor .

“Atas adanya info ini, pihaknya akan mempelajari dan menindaklanjutinya, karena ini bentuk kolaboarsi dari segala lini untuk bersam – sama mencegah terjadinya bencana,” jawabnya.

Diakui Slamet Turmudi , penanganan terhadap kerusakan alam di sekitar Gunung Kelud harus melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat.

Dari hasil analisis BPBD nantinya yang ditunjang oleh kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, diyakini akan melahirkan solusi penyelesaikan tambang di aliran lahar Kelud.

Editor : Rohman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network